Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara gencar menyusun rencana program kontingensi dan mitigasi bencana alam dan nonalam (pandemi COVID-19).

Sekretaris BPBD Kota Kendari Muhammad Syahbirin di Kendari, Kamis, mengatakan program ini bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, di bawah naungan Pemerintah Kota Kendari.

"Rencana program kontingensi bencana ini kita lakukan dengan tujuan memitigasi dan menangani bencana alam dan nonalam, seperti pandemi COVID-19 yang kita hadapi saat ini," kata Syahbirin.

Ia mengatakan bentuk kegiatan dalam program strategis ini meliputi pemetaan area rawan bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan longsor.

"Kemudian pemetaan mitigasi pandemi COVID-19 meliputi penyemprotan disinfektan, penyaluran masker, pembagian hand sanitizer, dan menyosialisasikan imbauan protokol kesehatan atau prokes 3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.

Ia menyebutkan peta sebaran mitigasi tersebut meliputi area perkantoran, tempat usaha, perumahan, area publik seperti pelabuhan dan terminal.

"Pemetaan meliputi area perkantoran, dunia usaha, terminal dan pelabuhan. Sejak pandemi, kita dalam sehari bisa melaksanakan penyemprotan disinfektan di 10 titik rawan," ujarnya.

Langkah solutif lainnya untuk mitigasi bencana alam, menurut dia, adalah dengan melaksanakan simulasi tanggap bencana di area publik, sekolah, dan dunia usaha.

"Kita libatkan semua pihak. Tujuannya agar mereka paham bagaimana meminimalisasi risiko yang ditimbulkan sebelum dan sesudah bencana terjadi, tentu dengan menerapkan prokes COVID-19," katanya.

Pewarta : Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024