Kendari (ANTARA) - Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari mengedukasi siswa SMAN 1 Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara tentang bahaya penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri (Hg).

Ketua Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kendari Satya Darmayani di Kolaka Timur, Selasa, mengatakan sosialisasi bahaya penggunaan kosmetik mengandung merkuri penting dilakukan karena krim yang mengandung merkuri bisa membahayakan kesehatan penggunanya.

"Kita sadari bahwa anak-anak remaja sekarang sudah menjadi global dalam menggunakan produk kecantikan, karena produk kecantikan sekarang bukan hanya dibeli di toko-toko, tetapi bisa didapatkan dengan mudah melalui belanja 'online' (daring)," katanya.

Ia mengatakan saat ini banyak produk kecantikan yang memakai label halal dan nomor BPOM palsu, karena ketika dicek di portal MUI dan BPOM banyak yang tidak terdaftar.

"Hari ini kami ingin mengedukasi adik-adik SMAN 1 Tirawuta agar lebih mengetahui bagaimana sih caranya krim-krim yang ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kulit," tuturnya.

Ia menjelaskan produk kecantikan yang mengandung bahan merkuri bukan hanya pada krim wajah tetapi juga bisa pada "handbody lotion" dan parfum.

Kerawanan atau bahaya itu, katanya, kalau misalnya ke kulit wajah, efek baiknya membuat wajah lebih cerah dalam waktu yang singkat, tetapi bahan itu bisa mencerahkan kulit dalam waktu singkat karena dia menghambat pembentukan pigmen kulit.

"Jadi dia merusak dinding sel kulit yang ketika kita menggunakan merkuri ini dalam jangka waktu panjang yang tadinya memutihkan akan membuat iritasi pada kulit, muculnya flag hitam, jerawat, bahkan yang bahayanya gagal ginjal, kanker kulit, di mana kalau kanker kulit ini dalam level yang lebih tinggi dapat menyebabkan kematian," katanya.
  Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari saat sosialisasi bahaya menggunakan kosmetik mengandung bahan merkuri kepada siswa SMAN 1 Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur, Sultra, Selasa (3/11/2020). (ANTARA/Harianto)

Ia berharap kepada semua pihak di sekolah tersebut dapat memberikan pemahaman terhadap bahaya bahan-bahan kecantikan yang mengandung bahan merkuri.

Kepala SMAN 1 Tirawuta Sri Asni menginstruksikan 30 siswanya yang mengikuti sosialisasi tersebut agar melanjutkan sosialisasi itu ke teman-teman lainnya.

"Dengan adanya sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan kami apa itu kosmetik yang ternyata mengandung merkuri. Yang 30 orang ini nanti akan menyosialisasikan apakah nanti di apel atau masuk ke setiap kelas-kelas, sehingga teman-teman yang lainnya dapat mengetahui bahaya kosmetik yang mengandung merkuri," katanya.

Zulhijah Saeri, salah satu siswi di sekolah itu, menanggapi positif sosialisasi tentang bahaya produk-produk kecantikan yang mengandung bahan merkuri.

"Kami sangat senang karena dengan adanya sosialisasi ini kita dapat mengetahui begitu banyak dampak-dampak negatif dari kosmetik-kosmetik yang mengandung bahan merkuri. Ilmu yang saya dapat di sini mungkin teman-teman belum mengetahui, jadi saya akan memberitahu mereka tentang skin care-skin care yang mereka pakai apakah mengandung merkuri atau tidak," tutur siswa kelas XII tersebut.
 

Poltekkes Kendari mengedukasi siswa SMA 1 Tirawuta bahaya krim bermerkuri

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024