Baubau (ANTARA) - Satuan tugas COVID1-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengimbau masyarakat peserta aksi yang berunjuk rasa untuk tetap menerapkan prtokol kesehatan guna menghindari klaster baru dan memutus rantai persebaran corona virus disease. 

"Imbauannya walaupun ada demo-demo juga atau kegiatan masyarakat lainnya, protokol kesehatan tetap dijalankan seperti memakai masker," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Kamis. 

Menurutnya, dalam protokol kesehatan jaga jarak saja sudah dianjurkan apalagi saat kerumunan. 

"Memang aksi demo yang dilakukan atau seperti kegiatan masyarakat itu juga memang perintah pimpinan langsung dipantau. Pemantauannya ini memang kami harus dibekali paling tidak masker, sehingga kalau melihat orang tidak mempunyai masker maka disitu kesempatan kami berikan," katanya. 

Dalam memantau itu, kata Muslimin yang juga angggota Satgas COVID-19 Baubau ini, masker yang ada masih cukup untuk dibagikan kepada mereka saat melakukan aksi unjuk rasa. 

Beberapa waktu lalu, kata dia, Satgas COVID-19 Baubau pada peluncuran pembagian masker dan sosialisasi telah membagikan ribuan masker dalam upaya memutus persebaran wabah corona virus itu. 

"Pembagian masker dilakukan juga ada beberapa lembaga, dan petugas dicek point yang berada diperbatasan sudah meminta kepada kami dan sudah dibagikan juga ke pengguna jalan yang tidak mempunyai masker," ujarnya. 

Warga yang telah diberikan masker namun kemudian masih didapati kelihatan tidak memakai penutup mulut dan hidung tersebut, kata dia, bisa dikena sanksi sosial.

Beberapa pekan terakhir ini, gerakan aksi unjuk rasa di Kota Baubau dilakukan dengan tuntutan yang berbeda, diantaranya aksi solidaritas tewasnya dua mahasiswa UHO Kendari dan tentang RUU cipta kerja.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024