Kendari (ANTARA) - Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kota Baubau, Provinsi Sulawesdi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah bongkar muat barang di Pelabuhan Murhum selama Januari hingga September 2020 etap normal yaitu mencapai 206.648 ton dengan 57 kali kunjungan kapal. 

"Ini artinya  meski kondisi Pandemi COVID-19, aktivitas bongkar muat di pelabuhan Murhum Baubau, masih tetap jalan, meskipun petugas maupun buruh yang bekerja itu tetap memathu protokol kesehatan," kata Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Kantor UPP Baubau, Suparno melalui, pesan WhatsApp yang diterima, Selasa.

Ia mengungkapkan jumlah itu tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data tahun 2019 di periode yang sama, jumlah bongkar muat barang mencapai 197.732 ton dengan 54 kali kunjungan kapal.

"Jadi kalau arus keluar masuk barang untuk tahun 2019 dibandingkan tahun 2020 tidak ada perubahan yang signifikan dari segi prosentase baik barang bongkar maupun barang muat. Jumlah kunjungan kapal juga hampir sama, " ungkap Suparno.

Menurut dia, kondisi COVID-19 yang sedang melanda Tanah Air dan khususnya di Kota Baubau tidak terlalu mempengaruhi aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Murhum dan pendapatan buruh. Meski secara umum pihaknya juga ketat menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dipelabuhan. 

Suparno menyebut untuk arus barang yang masuk di Pelabuhan Baubau paling banyak berasal dari Surabaya dan sebagian kecil dari Makassar.

"Barang yang masuk berupa sembako dan bahan bangunan seperti semen dan besi. Tetapi paling banyak sembako, "katanya.

Sedangkan untuk barang yang dimuat dari Pelabuhan Baubau ungkap Suparno, paling banyak dibawa ke Surabaya. Barang yang dimuat rata-rata hasil bumi dan hasil laut seperti mete, kayu, rotan dan rumput laut. 

Suparno mengatakan selama ini ada dua perusahaan pelayaran bergelut di jasa kontainer yang melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Murhum Baubau yaitu perusahaan Spil dan Sril. 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024