Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari mendorong keterampilan kerja pada 140 siswa baru pelatihan berbasis kompetensi institusional non boarding tahap VI dengan memberikan keterampilan kerja di tujuh jurusan sehingga dapat digunakan untuk mencari kerja atau pun menciptakan lapangan kerja nantinya.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, ke tujuh kejuruan yang dimaksud adalah tata kecantikan rambut, Pemprogram WEB, Asisten pembuat pakaian, customade wanita, sevice sepeda motor injeksi, teknik las SMAW 3G, dan teknisi audio video.

"Kita memiliki tujuan, yaitu ingin meningkatkan keterampilan para peserta pelatihan agar bisa mempertangungjawabkan keterampilan yang mereka dapatkan selama pelatihan baik secara individu maupun kelompok. Sehingga, setelah selesai mereka bisa berwirausaha secara mandiri," kata Polondu di Kendari, Senin.

Mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan RI ini juga mengungkapkan, setiap peserta selain harus mempertanggungjawabkan  kemampuannya, maka BLK Kendari sebagai penyelenggara juga memiliki tanggungjawab secara moral saat mengeluarkan sertifikat berpredikat kompeten terhadap siswa yang dilatih sesuai kejuruan yang diikuti.

"Diharapkan mereka bersungguh-sungguh mengasah keterampilan di sini. Karena kejuruanya berbeda, maka lama waktu , pelatihanya bervariasi. Ada yang sampai sebulan, kurang sebulan, dan mungkin juga ada yang sampai 45 hari," ujar Polondu
. Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu, usai Pembukaan pelatihan berbasis kompetensi institusiaonal non boarding tahap VI oleh BLK Kendari yang diikuti sebanyak 140 siswa pelatihan, Senin (3/8/2020). (ANTARA/Harianto)

Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun pelatihan tersebut dilaksanakan saat masih adanya pandemi COVID-19, namun pihaknya tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan yang ketat diantaranya peserta maupun instruktur wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan menggunakan hand sanitizer serta menyiapkan tempat cuci yang.

"Tetap kita perketat. Kami wajibkan masing-masing siswa harus memiliki hand sanitizer, kemudian setiap kejuruan kami siapkan westafel untuk mereka cuci tangan saat masuk atau keluar ruagan, wajib menggunakan masker, dan menjaga jarak 1 meter antara siswa," ungkap Polondu.

Ia berharap, setelah para siswa mengikuti pelatihan berbasis kompetensi di BLK dan kemudian diberikan sertifikat, maka bisa dipergunakan di dunia industri atau pun dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang banyak khususnya di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024