Kendari (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Mohammad Fredly Nasution menyampaikan pada 2020 hingga awal Juli, pihaknya telah menerima sebanyak 948 pengaduan terkait sektor jasa keuangan, termasuk dari mereka yang terdampak dari COVID-19.

"Dalam aspek perlindungan konsumen, per 6 Juli 2020, jumlah pengaduan konsumen sektor jasa keuangan termasuk yang terkait COVID-19, sebanyak 948 pengaduan," kata Fredly, melalui siaran pers Humas OJK Sultra yang diterima di Kendari, Rabu.

Fredly mengungkapkan bahwa jumlah tersebut mengalami peningkatan 536,24 persen jika dibanding data semester I pada tahun 2019. Pihaknya menerima aduan tersebut dalam berbagi bentuk di antaranya melalui surat, datang langsung, atau via telepon.

"Pengaduan ini dalam bentuk surat sebanyak 133 konsumen. Kemudian yang nonsurat atau datang langsung atau walk in maupun via telepon sebanyak 815 konsumen," jelas Fredly.

Dari aduan tersebut, 374 merupakan perbankan, 509 lembaga pembiayaan dan sebanyak 65 merupakan asuransi dan pinjaman daring atau fintech leading.

Sementara itu, pengaduan terkait COVID-19, jumlah pengaduan yang diterima pihaknya mencapai 395 aduan atau 41,6 persen dengan rincian bentuk surat sebanyak 64 konsumen, di antaranya 21 untuk konsumen perbankan dan 43 konsumen perusahaan pembiayaan. Kemudian konsumen non surat 331, konsumen perbankan 105 dan konsumen lembaga pembiayaan 290.
  Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Mohammad Fredly Nasution saat melakukan virtual meeting bersama awak media di Kota Kendari. (ANTARA/HO-Humas OJK Sultra)

"Pengaduan terkait fintech lending atau pinjaman online sebanyak tiga konsumen yang berkonsultasi secara lisan," ungkapnya.

Selain itu, Fredly juga menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan edukasi dengan nontatap muka sebanyak 14 kali yaitu 12 kali kegiatan Dilan Class rutin mingguan yang melibatkan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) serta 2 kali kegiatan Digital Massive Class (DMC) bagi tujuh perguruan tinggi negeri dan swasta yang melibatkan petinggi OJK pusat dengan total jumlah peserta sebanyak 1.131 orang.

"Kegiatan edukasi itu akan melibatkan narasumber di luar PUJK, untuk memberikan soft skills, digital skills, informasi terkini, hingga pengalaman pengelolaan keuangan, seperti pejabat Google, Staf Khusus Presiden RI, dan akan mengundang narasumber-narasumber luar biasa lainnya untuk Dilan Class selanjutnya," ucapnya.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024