Baubau (ANTARA) - Kementerian Keuangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memberikan penghargaan kepada Kepolisian Resor (Polres) daerah itu atas kinerja pelaksanaan angggaran terbaik se-provinsi Sultra dalam hal pencapaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). 

Penghargaan kategori Satuan Kerja (Satker) dengan pagu anggaran besar semester II tahun 2019 yang diserahkan oleh Wali Kota Baubau bersama Kepala KPPN daerah itu diterima Kapolres AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari, digelar di Rujab Wali Kota Baubau, Senin. 

Wali Kota Baubau Dr AS Tamrin mengatakan, penghargaan yang diraih institusi kepolisian atas penilaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran yang dilakukan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sultra itu merupakan sebuah prestasi kinerja yang dapat menjadi motivasi bagi Satker lainnya khususnya di wilayah Kepulauan Buton. 

"Kami mengucapkan selamat kepada Kapolres Baubau beserta jajarannya yang telah berhasil memperoleh peringkat pertama ini. Semoga kontribusi yang diberikan oleh Polres Baubau dapat menjadi inspirasi bagi instansi pemerintah lainnya," ujar Wali Kota dalam sambutannya.

Diharapkan, Polres Baubau selain dapat menjaga prestasi itu khususnya dalam hal percepatan penyerapan anggaran, juga dalam belanja menggunakan dana APBN agar memprioritaskan juga untuk memajukan dunia usaha khususnya UMKM di daerah itu. 

"Kami juga berterimakasih karena Polres selain memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di Baubau, namun juga berprestasi dalam hal pengelaolaan keuangan dan perbendahaaran," ujar Wali Kota Baubau dua periode ini. 

Sementara itu, Kepala KPPN Baubau, Nazuar menyampaikan bahwa Polres Baubau sebagai salah satu Satker diwilayah bayarnya telah menunjukan prestasi yang luar biasa karena memperoleh penghargaan pada ketegori pagu besar. Tidak mudah mengelola anggaran yang nilainya cukup besar karena harus mempunyai perencanaan yang matang, kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan perencanaan dan kualitas SDM yang mumpuni.

"Jadi penghargaan yang diraih oleh Polres Baubau tadi itu memang bagi kami pertama diluar ekspektasi kita karena saingannya tadi cukup banyak sekitar 500-an Satker. Kemudian penilaian itu adalah menyangkut kinerja pelaksanaan mereka selama satu tahun mulai Januari-Desember 2019," ujarnya. 

Penghargaan yang diraih dari hasil penilaian, kata dia, berdasarkan indikator IKPA yang menjadi ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang memuat 13 indikator dan mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. 

"Jadi saya sudah sampaikan tadi bahwa proses pelaksanaan anggaran itu harus kita lakukan tepat dan secara cepat. Kenapa harus cepat? biar tidak ada jeda dalam proses anggaran itu karena kalau sampai ada jeda akan terjadi kesenjangan pertumbuhan pendapatan," ujarnya. 

Begitu juga, kata dia, dengan secara tepat sasaran yang dituju sesuai program yang ada dalam DIPA-nya. Termasuk anggaran dikelola dengan transparan atau tidak boleh ditutup-tutupi, baik yang dikelola sendiri diperuntukan untuk para anggota di Satker tersebut maupun dengan pihak luar. 

"Seperti contoh ada anggaran untuk belanja modal misalnya harus dilakukan secara transparan, tidak boleh ditutup-tutupi. Kalau memang lelang harus dilelang. Kemudian akuntabel harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan-aturan, sesuai dengan maksud dari yang ditetapkan kedalam alokasi anggarannya," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Nazuar menyampaikan progres realisasi anggaran diwilayah kepulauan Buton. Total pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp1,3 triliun (Rp1.336.836.127.000) dan telah disalurkan senilai Rp467 milyar (Rp467.587.581.424).

Anggaran itu terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat dan realisasi dana transfer dalam bentuk DAK fisik dan dana desa ke Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Utara, Wakatobi, Buton Selatan, dan Kabupaten Buton Tengah. 

Khusus untuk wilayah Kota Baubau, penyaluran DAK fisik telah disalurkan senilai Rp14 miliar (Rp14.078.856.712) yang tersebar di bidang pendidikan senilai Rp1,3 miliar (Rp1.292.587.750), bidang lingkungan hidup senilai Rp3,1 miliar (Rp3.188.478.000), dan bidang kesehatan sebesar Rp9,5 miliar (Rp9.597.790.962). 

Sedangkan untuk DAK fisik dibidang lainnya, hingga akhir Juni 2020 belum dapat disalurkan, namun dengan terbitnya peraturan presiden Nomor 72/2020 dan Permen Keuangan Nomor 76/PMK.07/2020, KPPK sudah diberikan izin untuk menyalurkan DAK fisik untuk bidang lainnya yakni, bidang sanitasi senilai Rp1,8 miliar, perumahan dan permukiman Rp3,3 miliar, industri kecil dan menengah Rp475 juta, kelautan perikanan Rp1,4 miliar dan pariwisata Rp1,4 miliar, sehingga untuk total dana cadangan DAK fisik untuk Baubau sebesar Rp8,6 miliar. 

Ditempat yang sama, Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari menuturkan, bahwa penganugerahan penghargaan yang diterima pihaknya tersebut merupakan buah kerja bersama baik internal, stakeholder dan terutama KPPN. 

"Alhamdulllilah, ini menjadi sebuah catatan prestasi dan kinerja bersama bahwa Polres Baubau menjadi Satker terbaik diseluruh jajaran provinsi Sultra. Dan tentu ini adalah kerja sama dan dukungan dari seluruh jajaran Polres Baubau maupun dari stekholder khususnya KPPN dan Pemerintah Kota Baubau," ujarnya. 

Kata Kapolres, penghargaan yang diraih itu selain menjadi tanggungjawab bagi pihaknya untuk mempertahankan, juga sekaligus menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja jajarannya atas kepercayaan yang diberikan negara dan masyarakat dalam pengelolaan anggaran bisa dipertanggungjawabkan.

Pada penyerahan penghargaan itu, hadir Ketua DPRD Zahari, Dandim 1413 Buton Letkol Inf Arif Kurniawan, Kepala Kejari Baubau Jaya Putra, Sekda Baubau, Dr Roni Muhtar, yang mewakili Danposal Baubau, sejumlah kepala OPD lingkup Pemkot Baubau, serta pejabat Polres dan para Kapolsek Polres daerah itu.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024