Kendari (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan bahwa data satu kasus meninggal akibat virus corona di daerah itu bertambah satu orang sehingga menjadi delapan kasus per 5 Juli 2020 atau Minggu petang.

Juru bicara  GTPP COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal di Kendari mengatakan satu kasus yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki, usia 53 tahun asal Kabupaten Buton.

"Hari ini kita ada penambahan kasus meninggal satu orang, asal (Kabupaten) Buton, usia 53 tahun, sehingga total kasus meninggal menjadi delapan orang atau 1,56 persen," kata Rabiul di dalam keterangan resminya di Posko GTPP COVID-19 Sultra, di Kendari.

Selain terjadi penambahan kasus meninggal, Rabiul juga menyampaikan bahwa terjadi penambahan kasus baru sebanyak tiga orang, dengan rincian Kabupaten Buton dua kasus dan Kota Baubau satu kasus. Sehingga total kasus konfirmasi positif di Sulawesi Tenggara tercatat sebanyak 482 kasus.
  Juru Bicara (Jubir) GTPP COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal. (ANTARA/Harianto)


Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini juga mengungkapkan bahwa kasus sembuh baru juga ada penambahan sebanyak 12 orang sehingga total kasus sembuh sebanyak 274 orang atau 56,84 persen. Dan yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina sebanyak 200 orang atau 41,49 persen.

"Rincian kasus sembuh masing-masing satu orang dari (Kabupaten) Bombana, Konawe, Muna, dan Kolaka Timur. Kemudian Kota Baubau delapan kasus," jelas Rabiul.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus selalu menjalankan protokol kesehatan diantaranya menggunakan masker, menjaga jarak dan sesering mungkin mencuci tangan. Karena dengan begitu, kata dia, dapat melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain.

"Kemudian kepada seluruh jajaran gugus tugas kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah edukasi pencegahan maupun deteksi dini di daerahnya masing-masing agar COVID-19 di Sulawesi Tenggara ini kita hentikan," pungkas Wayong.

Sementara itu, Jubir COVID-19 Kabupaten Buton, dr. Muhammad Hayun menjelaskan bahwa kasus meninggal di Buton telah di-swab sebelumnya, hanya saja hasil swab dari almarhum baru keluar pada hari ini.

"Yang meninggal itu sudah lebih dua minggu, kasus konfirmasi positifnya baru keluar. Klaster Sporadik. Hari ini kita ada dua tambahan kasus baru salah satunya yang meninggal. Kedua-duanya ini riwayat kontaknya belum jelas," jelas Hayun saat dihubungi via telepon selulernya di Kendari.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024