Kendari (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal mengatakan bahwa kesadaran dan disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan merupakan kunci dalam penerapakan kehidupan normal baru dari pandemi COVID-19.

"Mari untuk terus selalu menjalankan protokol kesehatan menggunakan masker, jaga jarak dan sering-sering cuci tangan dengan sabun karena dengan begitu kita melindungi diri kita sendiri dan melindungi orang lain (dari COVID-19)," kata Rabiul di Kendari, Rabu.

Menurut Rabiul, meskipun saat ini telah dilonggarkan dalam beraktivitas, namun protokol kesehatan harus benar-benar dipatuhi dan dilaksanakan karena jika tidak, kata dia, maka bisa menimbulkan lebih banyak lagi warga yang terpapar oleh virus Corona.

"Sekarang mulai lengah, padahal seharusnya makin dilonggarkan katakan, kan hanya di rumah saja yang dilonggarkan, yang lain kan sebenarnya tetap jaga jarak (menggunakan) masker harusnya begitu," jelas Rabiul.

Selain itu, Rabiul juga mengungkapkan, jika masyarakat tetap tidak mematuhi protokol kesehatan maka bisa diberlakukan kembali pembatasan-pembatasan di tengah-tengah aktivitas masyarakat saat menjalani tatanan normal baru.

"Rawan kita bisa kembali pembatasan bahkan gelombang kedua bisa sangat banyak akhirnya kita kembali ke pembatasan-pembatasan lagi, intinya harus makin patuh," ungkap Rabiul.

  Data kasus COVID-19 di Sultra hingga 1 Juli 2020. (Sumber: GTPP COVID-19 Sultra). (ANTARA/Harianto)


Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan bahwa kasus baru konfirmasi positif COVID-19 di daerah itu bertambah 42 orang sehingga total kasus terkonfirmasi positif hingga Rabu (1/7) menjadi 405 orang.

Ke-42 orang kasus baru tersebut semua berasal dari Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan merupakan hasil penelusuran dari kasus seorang pekerja tambang di kabupaten tersebut.

"Dari 42 orang itu informasi yang saya dapatkan ada 17 nakes di rumah sakit sisanya keluarga, anak, istri ataupun kerabat dari tiga orang yang terpapar itu. Semunya dari klaster yang sama termasuk teman-teman kerjanya (kasus sebelumnya yang bekerja di tambang)," jelas Rabiul.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra ini juga menyampaikan bahwa ada satu tambahan kasus sembuh bersama dari Kabupaten Buton Utara (Butur). Sehingga kasus sembuh dari COVID-19 secara keseluruhan menjadi 235 orang.

"Yang meninggal tetap 6 orang dan yang menjalani perawatan sebanyak 164 orang," pungkasnya.

   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024