Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Gugus Tugas COVID-19 setempat menggelar rapid test massal secara gratis terhadap 647 orang yang dinyatakan non-reaktif atau negatif.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr Muhammad Ridwan di Kendari, Jumat mengatakan rapid test massal dilaksanakan enam hari berturut-turut sejak 30 Mei dan akan diteruskan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Rapid test gratis digelar setiap hari sekitar 100-an di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra. Menggembirakan rapid test terhadap 647 orang dengan hasil non-reaktif," kata Ridwan.

Hari pertama 30 Mei 2020 petugas medis gabungan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas COVID-19 melakukan rapid test terhadap 101 orang dengan hasil non-reaktif atau negatif.

Hari kedua 31 Mei 2020 rapid test diikuti 108 orang, hari ketiga 1 Juni 2020 sebanyak 114 orang, hari keempat 2 Juni 2020 diikuti 102 orang, hari kelima 3 Juni 2020 dan hari keenam 4 Juni sebanyak 117 orang.

"Rapid test 647 orang yang dilaksanakan enam hari berturut-turut cukup menggembirakan karena tidak satu pun yang ditemukan reaktif atau terindikasi virus corona," kata Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sultra Syaifullah.

Rapid test menjadi syarat wajib bagi mereka yang harus bepergian sebagaimana diatur dalam surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Rapid test massal gratis yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Sultra bersama Gugus Tugas COVID-19 di laboratorium kesehatan daerah setempat telah mengidentifikasi 467 orang non reaktif atau negatif virus Corona (Foto: ANTARA/sarjono)

Rapid test adalah skrining awal virus corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.

Hasil rapid test akan terbaca perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM.

Garis pada C mengindikasikan pasien non reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).

Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus corona.

Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh, ujar dr. Wayong Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sultra.













Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024