Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis melalui live streaiming menyebutkan Kota Kendari pada Mei 2020 mengalami inflasi 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,42. 

Kepala BPS Sultra, Muh.Edy Mahmud di Kendari, Selasa menyebutkan, dari 90 Kota, 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan (Provinsi Bangka Belitung) sebesar 1,20 persen dengan IHK 104,57 sedangkan inflasi terendah tercatat di Madiun (Jawa Timur), Bogor (Jawa Barat), dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 103,20, 105,94, dan 102,62.

Ia mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,23 persen; kelompok transportasi 0,45 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,24 persen.

Begitu pula dengan  kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaa rutin rumah tangga 0,22 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,07 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,06 persen. 

Kelompok yang mengalami deflasi antara lain kelompo informasi, komunikasi dan jasa keuangan 2,05 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya 0,07 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
 
Adpun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah bawang merah, rokok kretek filter, cumi-cumi, gula pasir, angkutan udara, mobil, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, daun kelor, ikan bandeng/ ikan bolu, dan jagung muda/putren.

Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah pepaya, ikan rambe, sprey, semen, wortel, jeruk nipis/limau, cabai rawit, beras, telur ayam ras, dan telepon seluler.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024