Kendari (ANTARA) - Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari merespon langsung laporan terkait adanya informasi lansia nenek Fatimah yang hidup terlantar di Desa Mataupe, Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan bersama pendamping lansia dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKSLU) At Taqwa.

Kepala LRSLU Minaula Kendari Syamsuddin, mengatakan peninjauan itu dilakukan karena sebelumnya pihaknya mendapatkan laporan bahwa lansia atas nama Nenek Fatimah tinggal di rumah gubuk. Untuk memastikan laporan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan pendamping PKH, pendamping lansia dari LKSLU At Taqwa dan Kepala Desa Mataupe, untuk bersama-sama melihat kondisi nenek Fatimah langsung di kediamannya.

Ditemani oleh Kepala Desa, kata Samsuddin, tim disambut oleh nenek Fatimah, kakak kandungnya beserta istri. Disana tim menjelaskan kedatangan untuk bersilaturahmi dengan nenek Fatimah beserta keluarga sekaligus memantau langsung kondisi nenek Fatimah.

"Di sana terlihat bahwa gubuk yang sempat dikabarkan menjadi tempat tinggal nenek Fatimah, ternyata bersebelahan dengan kediaman kakaknya," kata Syamsuddin, melalui rilis LRSLU yang diterima, Sabtu.

Syamsuddin, menjelaskan LRSLU Minaula Kendari selain sebagai unit rehabilitasi sosial di bidang kelanjutusiaan, dapat berperan lebih sebagai peninjau langsung kasus kelanjutusiaan melalui respon kasus.

“Melalui respon kasus inilah, peran kami selain sebagai unit rehabilitasi sosial kelanjutusiaan, tetap berperan juga untuk merespon laporan kasus lansia dengan cepat, meninjau langsung apa yang terjadi di lapangan, sesuai tagline kami yaitu Kemensos Hadir," jelas Syamsuddin.

LKSLU At Taqwa, kata Syamsuddin, sebagai mitra lembaga sosial yang telah bekerja sama dengan LRSLU Minaula Kendari, berencana untuk memasukkan nenek Fatimah beserta kakak kandungnya untuk menjadi lansia binaanya. Di kesempatan yang sama LRSLU Minaula Kendari dan LKSLU At Taqwa telah memberikan bingkisan lebaran dan sembako untuk nenek Fatimah beserta keluarganya.

Sementara itu, Kepala Desa Mataupe, Sujiono mengatakan, sejauh ini nenek Fatimah telah mendapatkan dana bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa sebesar Rp600.000 selama 3 bulan. Sugiono juga mengungkapkan bahwa pemberitaan selama ini yang beredar, kenyataannya tidak seperti yang diberitakan sebelumnya.

"Disinilah salah satu peran LRSLU Minaula Kendari melaksanakan respon kasus, untuk melihat secara langsung kondisi dan fakta yang sebenarnya dilapangan," ujarnya.

  Pihak Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKSLU) At Taqwa sebagai mitra LRSLU Minaula Kendari saat meninjau nenek Fatimah di Desa Mataupe, Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan. (ANTARA/Harianto)

"Sebenarnya Nenek Fatimah ini tinggal di rumah kakaknya, sementara gubuk yang berada di sampingnya sering digunakan nenek Fatimah untuk beraktivitas di siang hari, mengurusi ternak ayamnya. Tetapi jika malam, nenek Fatimah tidur di rumah kakaknya.” tambah Sujiono.

Sementara itu, kakak dari nenek Farimah juga mengatakan bahwa secara adminstrasi adiknya berada dalam satu Kepala Keluarga (KK).

“Adik saya selama ini memang tinggal bersama saya. Kebetulan secara administrasi kami masih satu KK. Hanya adik saya saat ditanyai terkadang kurang respon karena faktor usia," ungkap kakak kandung nenek Fatimah yang ikut mendampingi.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024