Kendari (ANTARA) - Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo menyerahkan 65 koli alat pelindung diri (APD) bantuan dari Gugus Tugas Nasional kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) guna membantu percepatan penanganan COVID-19 di daerah itu.

Berdasarkan rilis Penerangan Lanud HLO yang diterima di Kendari, Selasa, disebutkan ada 65 koli (3250 Ea) alat kesehatan dan APD dengan menggunakan pesawat TNI AU Hercules C - 130/A-1330 dengan pilot Letkol Pnb Rohimat, dengan rute HND-HLM-HND-HLO-HND landing di Apron Lanud Haluoleo pada pukul 15.22 Wita.



Kepala Penerangan Lanud Haluoleo, Letda Sus Sugiono mengatakan bahwa serah terima APD dilakukan oleh Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Muzafar kepada Kepala BPBD Sultra Boy Ihwansyah.

"Setelah dilakukan serah terima, selanjutnya akan dibawa menuju Posko Gugus Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan menggunakan armada truk milik Batalyon 725/Woroagi," kata Letda Sus Sugiono.

Selanjutnya, kata dia, akan didistribusikan oleh BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara kepada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dan rumah sakit transit wilayah Kendari guna membantu masyarakat yang terdampak virus Corona.
  Pihak Lanud Haluoleo saat menyerahkan 65 koli APD bantuan dari Gugus Tugas Nasional ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (5/5/2020) (ANTARA/HO-Penerangan Lanud Haluoleo)

Letda Sus Sugiono menjelaskan bahwa APD yang dimuat oleh TNI AU dan landing di Apron Lanud Haluoleo merupakan kali ketujuh.

"Bantuan APD yang dibawa TNI AU untuk Percepatan pencegahan dan penanganan virus Corona di Provinsi Sulawesi Tenggara ini merupakan tahap ketujuh dan diserahkan kepada Dinas Kesehatan setempat," pungkasnya.

Menurut data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga 5 Mei 2020 pukul 17.00 Wita ada 69 warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19, 15 orang sembuh, 52 orang masih dalam perawatan isolasi, dua orang meninggal dunia.

Selain itu, ada 809 orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19, namun tidak mengalami gejala sakit, 217 orang dalam pemantauan, dan 12 orang adalah pasien dalam pengawasan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024