Indragiri Hilir (ANTARA) - Hasil tracking yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Penangan COVID-19 Indragiri Hilir (inhil), Riau, menyatakan bahwa korban terkonfirmasi COVID-19, berinisial A, semasa hidupnya tidak pernah berinteraksi dengan orang yang datang dari luar negeri.
Juru Bicara Tim Gugus Penanganan COVID-19 Inhil, Trio Beni Putra, di Tembilahan, Sabtu mengatakan bahwa hal tersebut berkat hasil dari pengakuan anak dan keluarga korban.
"Pengakuan anak dari korban yang positif, tidak bisa menjelaskan dengan pasti trackingnya ke mana saja. Yang jelas, korban hanya pergi ke mesjid dan ke pasar," sebut Trio
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa korban tidak pernah berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia.
"Tidak ada yang menyatakan korban sempat berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia," tegas Trio.
Plt Kadiskominfo Persantik Inhil ini juga menerangkan bahwa telah dilakukan rapid test kepada keluarga dan tetangga korban.
"Tim gugus juga dalam waktu dekat akan melakukan tes swab kepada anak dan keluarga korban yang positif untuk memastikan hal itu," ungkapnya.
Trio berharap jika ada masyarakat yang mengetahui jika kalau korban ada berhubungan dengan orang luar atau datang dari luar untuk melaporkannya ke Gugus COVID-19.
Masyarakat dihimbau untuk tidak panik menghadapi wabah virus corona ini.
"Wajib waspada, tapi jangan panik. Ikuti anjuran pemerintah untuk tidak kumpul-kumpul, hindari kontak fisik, rajin cuci tangan dan selalu memakai masker jika keluar rumah," katanya.
Terakhir Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat dan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya tentang COVID-19 ini.
"Jangan sebarkan informasi yang bersumber dari mana saja. Untuk kasus COVID-19 ini, informasi yang valid hanya dari tim gugus," tegas pria yang akrab disapa TB ini.
Untuk diketahui, A meninggal dunia Kamis (9/4) lalu dan dimakamkan di Parit 19 Tembilahan, Ibukota Kabupaten Inhil.
Ia menjelaskan, hingga saat ini di Inhil tercatat ada 6.738 orang dengan pemantauan (ODP) yang terdiri dari ODP Dalam Pemantauan sebanyak 65, ODP Selesai Pemantauan 4.407, Orang Tanpa Gejala (OTG) 2.266.
Sementara itu, untuk PDP tercatat sebanyak delapan orang yang terdiri dari PDP masih dirawat satu orang, lima PDP yang sembuh, dan dua PDP meninggal dunia.
Juru Bicara Tim Gugus Penanganan COVID-19 Inhil, Trio Beni Putra, di Tembilahan, Sabtu mengatakan bahwa hal tersebut berkat hasil dari pengakuan anak dan keluarga korban.
"Pengakuan anak dari korban yang positif, tidak bisa menjelaskan dengan pasti trackingnya ke mana saja. Yang jelas, korban hanya pergi ke mesjid dan ke pasar," sebut Trio
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa korban tidak pernah berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia.
"Tidak ada yang menyatakan korban sempat berinteraksi dengan orang yang datang dari Malaysia," tegas Trio.
Plt Kadiskominfo Persantik Inhil ini juga menerangkan bahwa telah dilakukan rapid test kepada keluarga dan tetangga korban.
"Tim gugus juga dalam waktu dekat akan melakukan tes swab kepada anak dan keluarga korban yang positif untuk memastikan hal itu," ungkapnya.
Trio berharap jika ada masyarakat yang mengetahui jika kalau korban ada berhubungan dengan orang luar atau datang dari luar untuk melaporkannya ke Gugus COVID-19.
Masyarakat dihimbau untuk tidak panik menghadapi wabah virus corona ini.
"Wajib waspada, tapi jangan panik. Ikuti anjuran pemerintah untuk tidak kumpul-kumpul, hindari kontak fisik, rajin cuci tangan dan selalu memakai masker jika keluar rumah," katanya.
Terakhir Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat dan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya tentang COVID-19 ini.
"Jangan sebarkan informasi yang bersumber dari mana saja. Untuk kasus COVID-19 ini, informasi yang valid hanya dari tim gugus," tegas pria yang akrab disapa TB ini.
Untuk diketahui, A meninggal dunia Kamis (9/4) lalu dan dimakamkan di Parit 19 Tembilahan, Ibukota Kabupaten Inhil.
Ia menjelaskan, hingga saat ini di Inhil tercatat ada 6.738 orang dengan pemantauan (ODP) yang terdiri dari ODP Dalam Pemantauan sebanyak 65, ODP Selesai Pemantauan 4.407, Orang Tanpa Gejala (OTG) 2.266.
Sementara itu, untuk PDP tercatat sebanyak delapan orang yang terdiri dari PDP masih dirawat satu orang, lima PDP yang sembuh, dan dua PDP meninggal dunia.