Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima bantuan logistik kesehatan 505.000 masker medis dari dua perusahaan tambang yakni PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainlies Stell (OSS) yang beroperasi di wilayah Sultra.
Ratusan ribu masker medis tersebut terbagi atas 500.000 pics masker bedah dan 5.000 pics masker N95, 2.000 alat pelindung diri (APD), lima unit ventilator dan 500 alat pengukur suhu tubu (thermo gunt).
Bantuan logistik tersebut dijemput langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra Boy Ihwansyah bersama Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Andi Hasna serta pihak terkait yang dikawal oleh Polda Sultra dan TNI.
Bantuan logistik tersebut diserahkan External Affair Manager PT. VDNI Indrayanto yang mewakili kedua perusahaan tambang itu kepada Kepala BPBD Sultra, Boy Ihwansyah di halaman Kantor PT. VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, Selasa (14/4).
"Semoga bantuan ini tepat sasaran dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat Sulawesi Tenggara," kata Indrayanto.
Kepala BPBD Sultra Boy Ihwansyah menilai bantuan tersebut sebagai wujud nyata kepedulian manajemen PT. VDNI dan PT. OSS yang langsung berbuat dan bergerak secara cepat dalam kontribusi terhadap penanganan COVID-19.
"Marilah kita berfikir secara rasional bahwa kadang kala beberapa elemen masyarakat memandang sebelah mata dan berfikir negatif terhadap kedua perusahaan ini, buanglah jauh-jauh fikiran itu karena buktinya mereka juga peduli dan punya perasaan langsung action membantu masyarakat," ungkapnya.
Ratusan ribu alat kesehatan (Alkes) yang diberikan oleh perusahaan tambang PT VDNI dan PT OSS kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai kontribusi penanganan COVID-19 di wilayah itu. (ANTARA/HO-Kominfo Sultra)
Karo Ops Polda Sultra, Kombes Pol Budi Wasono menjelaskan, dalam menjaga keamanan bantuan logistik tersebut, bantuan itu telah melalui berbagai prosedur pengecekan keamanan dari pihak terkait yakni Imigrasi dan Bea Cukai.
"Sebelum dijemput, bantuan tersebut telah melewati berbagai prosedur pengecekan keamanan dari pihak Imigrasi dan juga Bea Cukai, termasuk para kru kapalnya juga sudah diperiksa kesehatannya," kata Kombes Pol Budi Wasono.
Budi Wasono juga mengungkapkan dalam pengambilan bantuan logistik tersebut, Polda Sultra bersama pemangku kepentingan (stakeholder) terkait menggunakan APD khusus.
"APD sudah kita siapkan, jadi begitu tiba di lokasi mereka menggunakan perlengkapan baru untuk mengangkut alat tersebut," tuturnya.
Bantuan logistik tersebut tiba sejak Senin 13 April 2020 dan dilakukan bongkar muat di pelabuhan PT. VDNI dan hari ini, Selasa 14 April 2020 diserahkan ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra.
Menurut data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga 14 April 2020 pukul 17.00 Wita ada 16 warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19, satu sudah sembuh dan sudah diizinkan pulang ke rumahnya, satu orang meninggal dunia. Sementara 14 pasien lainnya menjalani perawatan isolasi di RS Bahteramas.
Selain itu ada 95 orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit, 348 orang dalam pemantauan, dan 17 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona di Sulawesi Tenggara.
Ratusan ribu masker medis tersebut terbagi atas 500.000 pics masker bedah dan 5.000 pics masker N95, 2.000 alat pelindung diri (APD), lima unit ventilator dan 500 alat pengukur suhu tubu (thermo gunt).
Bantuan logistik tersebut dijemput langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra Boy Ihwansyah bersama Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Andi Hasna serta pihak terkait yang dikawal oleh Polda Sultra dan TNI.
Bantuan logistik tersebut diserahkan External Affair Manager PT. VDNI Indrayanto yang mewakili kedua perusahaan tambang itu kepada Kepala BPBD Sultra, Boy Ihwansyah di halaman Kantor PT. VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, Selasa (14/4).
"Semoga bantuan ini tepat sasaran dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat Sulawesi Tenggara," kata Indrayanto.
Kepala BPBD Sultra Boy Ihwansyah menilai bantuan tersebut sebagai wujud nyata kepedulian manajemen PT. VDNI dan PT. OSS yang langsung berbuat dan bergerak secara cepat dalam kontribusi terhadap penanganan COVID-19.
"Marilah kita berfikir secara rasional bahwa kadang kala beberapa elemen masyarakat memandang sebelah mata dan berfikir negatif terhadap kedua perusahaan ini, buanglah jauh-jauh fikiran itu karena buktinya mereka juga peduli dan punya perasaan langsung action membantu masyarakat," ungkapnya.
Karo Ops Polda Sultra, Kombes Pol Budi Wasono menjelaskan, dalam menjaga keamanan bantuan logistik tersebut, bantuan itu telah melalui berbagai prosedur pengecekan keamanan dari pihak terkait yakni Imigrasi dan Bea Cukai.
"Sebelum dijemput, bantuan tersebut telah melewati berbagai prosedur pengecekan keamanan dari pihak Imigrasi dan juga Bea Cukai, termasuk para kru kapalnya juga sudah diperiksa kesehatannya," kata Kombes Pol Budi Wasono.
Budi Wasono juga mengungkapkan dalam pengambilan bantuan logistik tersebut, Polda Sultra bersama pemangku kepentingan (stakeholder) terkait menggunakan APD khusus.
"APD sudah kita siapkan, jadi begitu tiba di lokasi mereka menggunakan perlengkapan baru untuk mengangkut alat tersebut," tuturnya.
Bantuan logistik tersebut tiba sejak Senin 13 April 2020 dan dilakukan bongkar muat di pelabuhan PT. VDNI dan hari ini, Selasa 14 April 2020 diserahkan ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra.
Menurut data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga 14 April 2020 pukul 17.00 Wita ada 16 warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19, satu sudah sembuh dan sudah diizinkan pulang ke rumahnya, satu orang meninggal dunia. Sementara 14 pasien lainnya menjalani perawatan isolasi di RS Bahteramas.
Selain itu ada 95 orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit, 348 orang dalam pemantauan, dan 17 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona di Sulawesi Tenggara.