Kendari (ANTARA) - Para pedagang eceran ikan segar di Pasar Anduonohu, Kota Kendari berebut masker gratis yang disalurkan Balai Latihan Kerja (BLK) Kementrian Tenaga Kerja RI di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu.

Provinsi Sulawesi Tenggara telah menyalurkan 9.000 masker gratis di berbagai titik.

Kepala BLK Kendari DR Laode Haji Polondu mengatakan BLK Kendari telah mendistribusikan masker dan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah sasaran.

"Gerakan melawan COVID-19 telaksana secara masif mulai tingkat pusat hingga ke daerah-daerah sesuai arahan Menteri Tenaga Kerja," kata Haji La Polondu.

BLK di Sultra, masing-masing di Kota Kendari, Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan memproduksi lebih 10.000 masker yang dibagikan secara gratis.

Masker gratis dari BLK adalah produksi yang melibatkan siswa peserta pelatihan kerja tanpa imbalan atau gaji untuk mereka.

"Siswa peserta pelatihan menjahit ribuan masker dengan tulus demi soliditas Indonesia melawan virus Corona yang mengancam jiwa setiap warga negara yang dijangkitinya," kata Haji La Polondu didampingi para instruktur serta siswa peserta pelatihan.

Hari ini Sabtu (29/3) BLK Kendari menyalurkan masker kain memenuhi standar kesehatan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari.

Tiga pasar yang menjadi target distribusi masker BLK adalah Pasar Anduonohu Kecamatan Poasia, Pasar Lapulu Kecamatan Abeli dan Pasar Kota Lama Kecamatan Kendari.
  Siswa Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari memproduksi masker untuk dibagikan secara gratis kepada warga mengantisipasi penyebaran virus Corona (Foto:sarjono/ANTARA)

"Pasar masuk target penyaluran masker gratis BLK karena kita ketahui pasar pusat transaksi berbagai kalangan masyatakat yang rawan virus," katanya.

Seorang pengecer sayur Sarni (52) menyampaikan terima kasih kepada BLK yang membagi-bagikan masker secara gratis.

Menurut dia pengecer sayur yang memanfaatkan lapak sekitar pasar mudah terjangkit virus atau bakteri apa pun, termasuk Corona.

"Lihat saja kami duduk di pikir jalan lalulintas kendaraan yang setiap saat mandi debu tetapi harus jualan untuk menyambung hidup," katanya.








Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024