Kendari (ANTARA) - Sampel swab tenggorokan MN (29), pengemudi ojek online asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial MN (29) yang ditemukan meninggal di dalam kamar kost-nya,  pada Sabtu (21/3) lalu, kini dikirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.

MN meninggal di rumah kost di Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari.Sabtu (21/3/2020).

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Rabiul Awal, via WhatsApp, Minggu (22/3) mengatakan, pengiriman sampel itu untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, meski pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari telah mengonfirmasi jika korban memiliki riwayat terjangkit demam berdarah dabgue (DBD) sebelum meninggal dunia.
 

"Penyebab kematian pastinya belum bisa ditentukan. Hanya saat tanggal 19 Maret pernah datang ke UGD RS Kota, saat itu dengan keluhan batuk kering, merasa sesak tapi pernapasan hanya 24x per menit. Uji laboratorium menunjukkan trombosit turun 140 ribu sementara normalnya 150 ribu sampai 400 ribu," kata Rabiul.

Ketua IDI Sultra ini juga mengungkapkan, di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari telah dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan korban untuk dikirim ke Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi yang hasilnya bisa memakan waktu hingga sepekan.

"Diperiksa, tunggu hasil bisa lima sampai tujuh hari," pungkasnya.
 



Potongan gambar dari video petugas dokter forensik Bhayangkara Polda Sultra saat mengevakuasi jasad seorang pengemudi ojek online yang ditemukan tewas di dalam kamar kostnya, di Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/3/2020). (ANTARA/Harianto)


Sebelumnya warga Kota Kendari, digegerkan penemuan mayat seorang pengemudi ojek online (Ojol) berinisial MN (29) ditemukan tak bernyawa di dalam rumah kos-kosannya, Sabtu (21/3/2020).

Informasi yang dihimpun, petugas dokter forensik Bhayangkara Polda Sultra terlebih dahulu memakai pakaian alat pelindung diri (APD) sebelum memasuki kamar korban. Tak hanya itu, petugas juga menyemprotkan disinfektan pintu masuk kos itu, dan dua kamar kos di samping kiri dan kanan kamar MN.

Dari pakaian dan peralatan yang diterapkan petugas di lapangan, sesuai dengan protokol kesehatan untuk mengevakuasi jenazah ataupun korban yang terpapar COVID-19. Warga pun diperingati keras agar tidak mendekat ke areal halaman kos-kosan itu.
 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024