Kendari (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengingatkan semua pihak, jangan ada yang mengambil keuntungan di tengah suasana kepanikan warga di saat penyebaran virus Corona (Covid-19) di sejumlah negara, tidak terkecuali di Indonesia dan Sultra pada khususnya.

"Bila ada oknum tertentu yang kedapatan menimbun kebutuhan pangan, mungkin bagus hukumannya kita jemur dia, baru kita kasih semut tangannya kita ikat," kata Ali Mazi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Penanganan dan Antisipasi Penyebaran Virus Corana di Kendari, Rabu.

Untuk itu, gubernur memerintahkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sultra untuk memantau bahan makanan di pasar-pasar serta menyampaikan kepada pedagang menjaga ketahanan pangan dengan tidak menimbun kebutuhan pokok tersebut.

Ali Mazi tidak menginginkan ada orang yang mengambil keuntungan di tengah kepanikan masyarakat dengan penyebaran virus COVID-19. Disamping itu, ia meminta kepada TNI Polri agar memperhatikan masalah tersebut dengan melakukan penindakan kepada penimbun sesuai aturan yang berlaku.

"Sekali lagi saya katakan jangan ada yang mengambil keuntungan di tengah-tengah penderitaan orang banyak," katanya.

Ali Mazi mengimbau Kepala Daerah seluruh Sultra tanggap pada wabah COVID-19 dengan menyiapkan ruang karantina bila sewaktu-waktu terjadi darurat dan membahayakan itu.
  Gubernur Sultra Ali Mazi (PDH putih) bersama Wakil Gubernur dan Ketua DPRD Sultra dan pejabat Forkopimda dalam suasana rapat di rumah Jabatan Gubernur Sultra. (ANTARA/Azis Senong)

Gubernur Sultra dua periode ini usai membahas antisipasi kelangkaan pangan juga menyampaikan, jika di Sultra sudah mengalami kelangkaan masker karena tingginya daya beli masyarakat, hal ini merupakan kepanikan yang berlebihan.

"Sebetulnya kita tidak usah panik, tidak usah pakai masker, masker itu diperuntukkan untuk mereka yang sudah suspect Corona. Kita yang sehat berdoa saja kepada Allah SWT, kemudian menjaga dengan sering cuci tangan, serta mengurangi kontak langsung dengan yang lain. Kalau salam cukup dengan menaruh tangan di dada," katanya sambil mencontohkan.*

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024