Baubau (ANTARA) - Objek wisata Batu Sori yang terletak di Keluarahan Palabusa Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjadi tempat baru bagi warga daerah itu untuk berlibur akhir pekan.
Salah seorang pengunjung, Syawal, di Baubau, Sabtu, menuturkan, pihaknya senang berkunjung di Batu Sori karena lokasi dan pemandangannya cukup indah apalagi datang beramai-ramai.
“Cukup bagus, saya dan teman-teman sangat senang menghabiskan waktu berekreasi di akhir pekan ini," kata warga Betoambari Baubau ini.
Objek wisata Batu Sori di Kecamatan Bungi itu, kata dia, memiliki fasilitas yang cukup memadai, dengan tersedia seperti warung dan gazebo sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung yang disediakan oleh warga setempat.
“Kalau fasilitasnya sekarang ini sudah cukup bagus, hanya perlu terus dibenahi supaya lebih keren lagi," ujarnya.
Diharapkan pula, kedepan objek wisata tersebut dapat menyediakan sarana permainan dan akomodasi pengaman bagi anak-anak yang akan berenang seperti ban atau pelampung.
Salah seorang warga sekitar menuturkan, meski objek wisata tersebut diresmikan akhir 2019 lalu, namun hampir setiap harinya wisatawan yang berkunjung terus mengalami peningkatan.
Menurutnya, setiap pengunjung yang berekreasi ke tempat itu dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp2.000 per orang, yang mana retribusi itu digunakan untuk menjaga dan merawat objek wisata tersebut.
"Jadi hasil dari retribusi sampah ini akan digunakan untuk keperluan seperti pengadaan tong sampah, sapu lidi, dan sapu ijuk," katanya.
Salah seorang pengunjung, Syawal, di Baubau, Sabtu, menuturkan, pihaknya senang berkunjung di Batu Sori karena lokasi dan pemandangannya cukup indah apalagi datang beramai-ramai.
“Cukup bagus, saya dan teman-teman sangat senang menghabiskan waktu berekreasi di akhir pekan ini," kata warga Betoambari Baubau ini.
Objek wisata Batu Sori di Kecamatan Bungi itu, kata dia, memiliki fasilitas yang cukup memadai, dengan tersedia seperti warung dan gazebo sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung yang disediakan oleh warga setempat.
“Kalau fasilitasnya sekarang ini sudah cukup bagus, hanya perlu terus dibenahi supaya lebih keren lagi," ujarnya.
Diharapkan pula, kedepan objek wisata tersebut dapat menyediakan sarana permainan dan akomodasi pengaman bagi anak-anak yang akan berenang seperti ban atau pelampung.
Salah seorang warga sekitar menuturkan, meski objek wisata tersebut diresmikan akhir 2019 lalu, namun hampir setiap harinya wisatawan yang berkunjung terus mengalami peningkatan.
Menurutnya, setiap pengunjung yang berekreasi ke tempat itu dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp2.000 per orang, yang mana retribusi itu digunakan untuk menjaga dan merawat objek wisata tersebut.
"Jadi hasil dari retribusi sampah ini akan digunakan untuk keperluan seperti pengadaan tong sampah, sapu lidi, dan sapu ijuk," katanya.