Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis bahwa beberapa hari kedepan hampir seluruh wilayah di Sultra hujan dengan keragaman dan keunikan masing-masing.

Operasioanl dan Informasi BMKG kendari, Adi Istiyono di Kendari, Senin, mengatakan, pada pagi hari hujan dan badai terjadi di wilayah Kota Baubau, Buton Selatan, dan Buton dan hujan ringan di wilayah Kolaka, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, dan Konawe.

Pada siang dan sore hari, juga berpotensi hujan sedang di wilayah Kolaka Utara, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kota Kendari, Muna, Muna Barat, dan Buton Utara.

"Pada waktu yang bersamaam juga alami hujan ringan di wilayah Bombana, Buton Tengah, Buton Selatan, Buton, Wakatobi, dan Konawe Kepulauan," ujarnya.

Sementara malam harinya, lanjut Adi Istiyono berpotensi hujan sedang di wilayah Kolaka Utara. Hujan ringan di wilayah Kolaka, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Kepulauan, Buton Selatan, Buton, dan Wakatobi.

Adupun kondisi suhu udara pada saat itu antara 25 hingga 32 derjat celsius dengan kelembaban udara antara 70 hingga 95 persen dengan kecepatan angin bertiup dari Barat ke per 2 sampai 20 km/jam.

Ia menjelaskan, peringatan dini cuaca pada waktu yang sama masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai guntur dan angin kencang per wilayah kabupaten kota seperti Konawe meliputi kecamatan (Routa, Latoma, Meluhu, Wawotobi, Anggaberi, Tongauna, Abuki, Pondidaha, Lambuya, Puriala).

kemudian di Konawe Utara (Wiwirano, Oheo, Langgikima, Andowia, Molawe), Kolaka (Latambaga), Konawe Selatan, Konawe Kepulauan (Wawoni Timur, Wawoni Tenggara), Buton Utara (Kalisusu) dan sekitarnya. Dapat meluas ke wilayah Kendari, Muna Barat dan sekitarnya dan kondisi ini dapat berlangsung sampai pukul 16.45 wita.

"Penyebab lain hujan di sejumlah daerah diantaranya, suplay massa udara basah dari barat masih aktif (udara basah ditunjukan warna biru), labilitas udara masih kuat, dan dibeberapa wilayah pegunungan dipicu oleh pengangkatan masa udara/orografi," jelasnya. (foto Antara/Humas BMKG Kendari)


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024