Hanoi (ANTARA) - Vietnam telah menugaskan militer untuk mengarantina 950 warga Vietnam yang baru kembali dari China, tempat wabah virus corona telah menewaskan lebih dari 420 orang, demikian dilaporkan media negara, Selasa.
Seluruh 950 orang itu akan diisolasi di dua kamp militer di luar Hanoi selama sedikitnya 14 hari, menurut laporan media resmi Voice of Vietnam Radio.
Laporan itu tidak menyebutkan kapan mereka akan kembali ke Vietnam, hanya bahwa mereka akan tiba di Bandara Noi Bai di Hanoi dan Bandara Van Don Airport di Provinsi Quang Ninh.
"Selama masa karantina, siapa pun yang menunjukkan gejala demam akan dipindahkan ke sebuah rumah sakit untuk diberi perawatan," bunyi laporan itu dengan mengutip Viet Thang, kepala medis militer Hanoi.
Pemerintah pekan lalu mengatakan bahwa perdagangan lintas perbatasan antara Vietnam dan China "tidak dianjurkan".
Pada Minggu (2/2), pemerintah juga mengumumkan akan melarang semua penerbangan dari dan ke China atas kekhawatiran terkait virus corona.
Vietnam juga memastikan ada satu kasus tambahan virus corona baru pada Selasa, kata kementerian, sehingga total ada sembilan kasus.
Sumber: Reuters
Seluruh 950 orang itu akan diisolasi di dua kamp militer di luar Hanoi selama sedikitnya 14 hari, menurut laporan media resmi Voice of Vietnam Radio.
Laporan itu tidak menyebutkan kapan mereka akan kembali ke Vietnam, hanya bahwa mereka akan tiba di Bandara Noi Bai di Hanoi dan Bandara Van Don Airport di Provinsi Quang Ninh.
"Selama masa karantina, siapa pun yang menunjukkan gejala demam akan dipindahkan ke sebuah rumah sakit untuk diberi perawatan," bunyi laporan itu dengan mengutip Viet Thang, kepala medis militer Hanoi.
Pemerintah pekan lalu mengatakan bahwa perdagangan lintas perbatasan antara Vietnam dan China "tidak dianjurkan".
Pada Minggu (2/2), pemerintah juga mengumumkan akan melarang semua penerbangan dari dan ke China atas kekhawatiran terkait virus corona.
Vietnam juga memastikan ada satu kasus tambahan virus corona baru pada Selasa, kata kementerian, sehingga total ada sembilan kasus.
Sumber: Reuters