Kendari (ANTARA) - Gempa tektonik bermagnetudo 4,0 mengguncang wilayah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (3/2/20) pukul 14.37 Wita.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia, melalui rilisnya yang diterima di Kendari, Senin mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan informasi gempa bumi ini berkekuatan M=4.0.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.08 LS, 122.83 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 27.1 km, Tenggara Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km," katanya, Senin.
Ia mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik Sangi-sangi di Tenggara Kendari.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari II-III MMI, Ranomeeto II-III MMI, Langara II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.
Hingga pukul 15 :12 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkapnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia, melalui rilisnya yang diterima di Kendari, Senin mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan informasi gempa bumi ini berkekuatan M=4.0.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.08 LS, 122.83 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 27.1 km, Tenggara Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km," katanya, Senin.
Ia mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik Sangi-sangi di Tenggara Kendari.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari II-III MMI, Ranomeeto II-III MMI, Langara II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.
Hingga pukul 15 :12 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkapnya.