Kendari (ANTARA) - Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari, Sulawesi Tengggara bersama Dinas Sosial Kolaka Utara (Kolut) dan Yayasan Amal Mulia Mandiri memberikan dukungan psikososial kepada lansia yang menjadi korban banjir di Kabupaten Kolut.

Berdasarkan rilis Loka RSLU Minauka Kendari di Kendari, Kamis, Koordinator Fungsional Loka RSLU Minaula Kendari, Jasman Lampalange mengatakan, hal itu dilakukan Loka RSLU Minaula saat melakukan respon kasus terhadap lanjut usia korban banjir lumpur di Dusun Lanipa Nipa, Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, di Kabupaten Kolaka Utara.

"Beberapa warga lansia merasakan dampak dari banjir lumpur, seperti kerusakan fisik diantaranya kasur, kursi, pakaian, dan bahan makanan, kesulitan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan penyakit," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Dinas Sosial Kolaka Utara, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Fatima dan Kepala Seksi Lanjut Usia, Rosdiati serta Yayasan Amal Mulia Mandiri, Muslih Hadi memberikan dukungan psikososial agar tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan berupa bencana banjir yang disertai lumpur tersebut.

Ia menerangkan, saat kejadian, para lansia sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan ke kerabatnya yang tidak terdampak banjir. Saat ini, seluruh warga terdampak sudah dapat kembali ke rumahnya masing-masing pasca pembersihan. Koordinator Fungsional Loka RSLU Minaula Kendari, Jasman Lampalange (keempat kiri) saat berada di Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, untuk memberikan dukungan psikososial kepada lansia yang menjadi korban banjir di daerah itu. (ANTARA/HO-Loka RSLU Minaula Kendari) (ANTARA/HO-Loka RSLU Minaula Kendari)

Dari sisi psikologis, tambah Jasman para lansia mengalami kekhawatiran akan terulangnya banjir serupa karena sumber masalah yakni tanggul penyangga yang letaknya berada di dataran tinggi atau pegunungan belum dilakukan perbaikan.

"Perlu diketahui bahwa Desa Sulaho masih dalam kondisi sinyal telpon seluler belum terakses dengan baik, fasilitas kesehatan seperti Puskesmas belum ada, akses jalan masuk masih rawan longsor," ungkapnya.

Hingga saat ini, lanjut Jasman beberapa anggota masyarakat secara pribadi telah memberikan bantuan ala kadarnya bagi para korban, seperti mie instan dan sejenisnya. Namun, dari pihak pemerintah belum ada bantuan sosial. Kepala Desa Sulaho, Muh. Nasir berharap adanya bantuan sosial dari pemerintah.

"Kami mengharapkan adanya bantuan sosial dari pemerintah, baik dalam bentuk kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan, maupun sarana dan prasarana desa seperti perbaikan tanggul penyangga berbahan beton, drainase, serta pengerukan sungai," harapnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024