Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional (divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2020 akan melakukan penerapan komoditas jagung hasil produksi petani daerah tu dengan pola komersial.

Kepala Divre Bulog Sultra, Erwin Tora, di Kendari, Senin, mengatakan pembeliannya menggunakan pola komersial sehingga harga pembeliannya di atas Harga Acuan Pembelian yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp3.150 per kilogram.

"Pembelian jagung melalui skema komersial ini sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada petani jagung dan memenuhi kebutuhan usaha ternak unggas dan industri pakan ternak," katanya.

Untuk mendukung pembelian tersebut katanya, maka gudang beberapa gudang Bulog akan dimaksimalkan pemanfaatannya terutama space yang masih kosong akan dikembangkan menjadi penyimpanan jagung.

Selain itu katanya, pihaknya mendapatkan bantuan pengering jagung untuk mendukung penyimpanan jagung di gudang hasil penyerapan dari petani.

"Bulog hadir untuk kepentingan petani dan pelaku usaha seperti peternak unggas dan industri pakan ternak, sehingga kita akan jamin pasar jagung bagi petani, dan memberikan jaminan kepada peternak atau pelaku usaha pakan ternak akan ketersediaan bahan baku," katanya.

Dikatakan, Sultra merupakan daerah yang potensial untuk menjadi penyangga kebutuhan jagung karena beberapa daerah memiliki produksi jagung dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

"Bagi masyarakat yang terpenting itu adalah jaminan pasar, karena itu Bulog hadir," katanya.


Baca juga: Konawe Utara bertekad jadi lumbung jagung di Sultra

Beberapa daerah di Sultra yang menjadi sentra produksi jagung di antaranya Kabupaten Konawe Utara, Muna, Muna Barat, Konawe, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka, Buton dan Buton Utara.

 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024