Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar "One Day Service" untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat tentang keagrariaan.

Kepala BPN Kendari, Irwan Idrus, di Kendari Senin mengatakan, "One Day Service" merupakan jenis pelayanan pertanahan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu jam bisa didaptkan produknya.

"One day Service ini merupakan salah satu kegiatan pelayanan Pertanahan Kepada masyarakat yang dilakukan diluar kantor, yang dilakukan di pusat perbelanjaan Lippo Plaza Kota Kendari setiap hari Minggu pukul 10.00 sampai 18.00 Wita," katanya.

Idrus mengungkapkan tujuan dilaksanakannya "One Day Service" adalah untuk mempermudah pelayanan di bidang pertanahan, mempersingkat alur birokrasi pelayanan dibidang pertanahan, mewujudkan harapan masyarakat pangguna layanan dibidang pertanahan serta mewujudkan komitmen BPN RI memberikan pelayanan yang cepat dan cermat.

"Dengan upaya ini diharapkan mampu memangkas peran para calo yang menyebabkan biaya tinggi dalam pengurusan layanan pertanahan," ujarnya.
  Kepala BPN Kendari Irwan Idrus (kiri) saat menyerahnya produk pelayan pertanahan melalui program "One Day Service". Program ini untuk mempercepat pelayanan dan transparnsi BPN Kendari kepada masyarakat. (ANTARA/Harianto)

Ia memaparkan, jenis-jenis pelayana "One Day Service, yakni pelayanan pangecakan sertipikat, pelayanan pendaftaran peralihan hak atas tanah, palayanan pendaftaran hak tanggungan, palayanan pandaftaran panghapusan Hak Tanggungan (Roya), pelayanan penarbitan SKPT, pelayanan onformasi (Konsultasi dan Pangaduan).

Baca juga: 2019, BPN Kendari terbitkan 6.500 sertifikat tanah

Pelayanan ini dimaksudkan, kata Idrus, untuk percepatan, transparansi, dan salah satu pemenuhan dari azas pelayanan publik. "One Day Service" ini sudah berjalan sejak di luncurkan pada bulan Juni 2018 lalu.

"Manfaat "One Day Service" pertama percepatan karena dia durasinya satu jam sudah bisa selesai. Kedua mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan pertanahan karena tidak terhalang lagi dengan kantor secara formal," jelasnya.

Ketiga, lanjutnya, masyarakat bisa diedukasi tentang layanan pertanahan, yaitu mereka bisa lihat sendiri proses proses produknya. Keempat yaitu transportasi dan akuntabilitas karena orang membayar langsung ditempat secara non-tunai memakai EDC. Kelima tidak ada perbedaan gender pemohon karena semua orang bisa mengakses bahkan penyandang disabilitas.

Ia mengatakan antusias masyarakat terhadap program itu cukup besar karena rata-rata dalam setiap minggunya bisa diselesaikan atau diproses pendaftaran tanah sebanyak 50 bidang bahkan bisa lebih dari itu.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024