Kendari (ANTARA) - Yayasan masyarakat hijrah tanpa nama (Mahtan) mengadakan layanan hapus tatto gratis pada masyarakat Kota Kendari dalam rangkaian Hari Ulang tahun (HUT) Ke-19 Dikmaba Two Thousand Sepolwan Milinium Dua Empat (DTT-SMDE) angkatan tahun 2000 Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satu panitia hapus tatto, Mudatsir mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu gerakan dakwah rutin yang digelar oleh yayasan Mahtan pada beberapa daerah di tanah air.

"Kami bersyukur, dengan adanya HUT DTT-SMDE Polda Sultra ini kami dapat ikut serta dalam penyelenggaraan hapus tatto bagi masyarakat Kota Kendari," kata Mudatsir, di Kendari, Jumat.

Mudatsir menambahkan sebanyak 140 warga Kendari yang terdiri dari 13 orang diantaranya wanita dan 127 orang lainnya adalah pria sangat antusias mengikuti kegiatan hapus tatto dalam rangkaian HUT DTT-SMDE tersebut.

"Setelah para peserta melakukan registrasi, selanjutnya mereka akan dites hafalan Al-Quran lalu masuk di dalam ruangan untuk dilakukan laser pada daerah tubuh yang memiliki tatto. Mereka tidak perlu membayar dengan uang, para peserta yang akan menghapus Tatto cukup membayar dengan hafalan Quran yang mereka hafal," jelasnya. Salah seorang warga Kota Kendari, hendak melakukan penghapusan Tatto. Pengahapusan Tatto itu dilakukan secara gratis cukup dengan hafalan Ayat Suci Al-Quran. Penghapusan Tatto gratis itu merupakan rangkaian Hari Ulang tahun (HUT) Ke-19 DTT-SMDE angkatan tahun 2000 Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). (ANTARA/Hasbir)

Sedangkan untuk kesulitan dalam menghapus tatto, ia mengatakan tergantung dari ukuran tatto dan jenis tinta tatto tersebut.

Sementara itu, salah seorang peserta hapus tatto, Cakra mengungkapkan dirinya menyesali membuat tatto di bagian tangannya yang ia buat empat tahun lalu tersebut.

"Sebenarnya saya mau ke Makassar untuk melakukan hapus tatto ini, tapi alhamdulillah yayasan Mahtan hadir dikendari sehingga lebih memudahkan kami yang ingin menghapus tatto," tambah Cakra.

Peserta yang telah mengikuti tahap laser tatto kemudian diberi pendinginan pada bagian tubuh yang telah dilaser, lalu diberikan obat untuk dikonsumsi.

Pewarta : Hasbir/Bobi Nardi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024