Kendari (ANTARA) - Pengamat Politik Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr Najib Husain menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus lebih legowo terkait calon Wakil Wali Kota Kendari, agar koalisi PKS bersama PAN dan PKB tetap langgeng.

Najib juga mengungkapkan, bahwa PKS sebaiknya bisa lebih legowo memberikan peluang kepada dua partai pendukung yang lain untuk saling bersaing.

"Agar koalisi ini tetap langgeng yang sudah dibangun bertahun-tahun, mulai dari Asrun sampi pada tokoh-tokoh lain, sebaiknya PKS bisa lebih legowo. Sehingga untuk posisi wakil bisa ditempati partai koalisi lain. Karena kan PKS sudah ada wali kota," kata Najib di Kendari, Senin.

Selain itu, Najib juga mengungkapkan dengan beraninya PKS menentukan satu nama wakil wali kota, dapat mengurangi rentang permasalahan yang ada selama ini di antara koalisi.

"Kalau mau melihat peluang siapa yang jadi Wali Kota, kita tidak bisa masuk ke arah sana, karena tidak tahu kemarin bagaimana secara internal putusan akhir itu diambil yang sangat tertutup. Tetapi apapun adanya kita harap semuanya bisa terwujud untuk memilih wawali," tutupnya.

Baca juga: DPP PKS resmi usung AJP sebagai Cawawali Kendari

Sebelumnya DPP PKS telah merekomendasikan Andi Jaya Putra (AJP) sebagai bakal calon Wakil Wali (Wawali) Kota Kendari, membuat persaingan semakin ketat antartiga partai koalisi.

Sementara dua nama yang diusung oleh masing-masing partai yakni PAN mengusung Siska Karina Imran, PKB mengusung Rahman Tawulo.

Dari ketiga nama yang diusung oleh masing-masing partai masih akan kembali diseleksi menjadi dua nama oleh partai koalisi agar bisa dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari untuk dilakukan pemilihan.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024