Baubau (ANTARA) - Sekretaris daerah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Dr Roni Muhtar menyatakan perajin tenunan Buton bisa mengambil manfaat dalam perayaan hari jadi Baubau ke-478 dan hari ulang tahun (HUT) ke-18 Kota Baubau sebagai daerah otonom tahun 2019, karena kegiatan itu bertema budaya.
"Perayaan HUT kota tahun ini dirangkaikan dengan dua acara lainnya yakni Apeksi dan festival keraton. Tentunya kita ingin akan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Sehingga ini para perajin tenunan bisa mengambil manfaat, karena kegiatan bertema budaya ini akan menggunakan pakaian adat," ujarnya, di Baubau, Rabu.
Menurutnya, perayaan HUT Baubau yang akan bertema budaya merupakan upaya agar perajin tenunan Buton atau pun lainnya bisa memanfaatkan kegiatan yang diselenggarakan setahun sekali itu.
"Kalau tahun sebelumnya mungkin tidak seragam, maka tahun ini kita atur supaya selaras dengan tema kegiatan kita. Misalnya, kalau dinas A temanya apa, maka harus menggunakan busana adat Buton yang warnanya selaras dengan yang menjadi tema itu," katanya.
Terkait kesiapan Pemkot Baubau dalam melaksanakan perayaan itu, kata dia, dengan sudah dilakukannya persiapan-persiapan teman-teman panitia dengan menggagas agar kegiatan tersebut benar-benar semarak.
"Makanya kita mengupayakan agar persiapan supaya matang betul, sehingga jangan malu-maluin. Apalagi sudah ada beberapa informasi yang kami dapat bahwa dari pihak luar juga akan ikut hadir pada acara kita itu," katanya.
Ia mengatakan, tamu yang akan hadir pada perayaan HUT Kota Baubau yang dirangkaikan dengan Apeksi dan festival keraton tidak hanya dari Sulawesi Tenggara, tetapi pihaknya juga mengundang tamu diluar provinsi 'bumi anoa' itu.
"Tentunya kita berharap mereka bisa datang," ujar Roni Muhtar yang juga mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Baubau ini.
Menurutnya pula, kalau pun masih diperlukan pemantapan kesiapan pelaksanaan kegiatan itu, maka pihaknya tetap akan melaksanakan rapat.
"Jadi situasional, kalau ternyata kita masih harus melakukan rapat lagi tentu akan dilaksanakan," pungkasnya.
Dalam perayaan HUT Kota Baubau sejumlah iven digelar diantaranya, pameran pembangunan, karnaval budaya, dan pekande-kandea.
"Perayaan HUT kota tahun ini dirangkaikan dengan dua acara lainnya yakni Apeksi dan festival keraton. Tentunya kita ingin akan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Sehingga ini para perajin tenunan bisa mengambil manfaat, karena kegiatan bertema budaya ini akan menggunakan pakaian adat," ujarnya, di Baubau, Rabu.
Menurutnya, perayaan HUT Baubau yang akan bertema budaya merupakan upaya agar perajin tenunan Buton atau pun lainnya bisa memanfaatkan kegiatan yang diselenggarakan setahun sekali itu.
"Kalau tahun sebelumnya mungkin tidak seragam, maka tahun ini kita atur supaya selaras dengan tema kegiatan kita. Misalnya, kalau dinas A temanya apa, maka harus menggunakan busana adat Buton yang warnanya selaras dengan yang menjadi tema itu," katanya.
Terkait kesiapan Pemkot Baubau dalam melaksanakan perayaan itu, kata dia, dengan sudah dilakukannya persiapan-persiapan teman-teman panitia dengan menggagas agar kegiatan tersebut benar-benar semarak.
"Makanya kita mengupayakan agar persiapan supaya matang betul, sehingga jangan malu-maluin. Apalagi sudah ada beberapa informasi yang kami dapat bahwa dari pihak luar juga akan ikut hadir pada acara kita itu," katanya.
Ia mengatakan, tamu yang akan hadir pada perayaan HUT Kota Baubau yang dirangkaikan dengan Apeksi dan festival keraton tidak hanya dari Sulawesi Tenggara, tetapi pihaknya juga mengundang tamu diluar provinsi 'bumi anoa' itu.
"Tentunya kita berharap mereka bisa datang," ujar Roni Muhtar yang juga mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Baubau ini.
Menurutnya pula, kalau pun masih diperlukan pemantapan kesiapan pelaksanaan kegiatan itu, maka pihaknya tetap akan melaksanakan rapat.
"Jadi situasional, kalau ternyata kita masih harus melakukan rapat lagi tentu akan dilaksanakan," pungkasnya.
Dalam perayaan HUT Kota Baubau sejumlah iven digelar diantaranya, pameran pembangunan, karnaval budaya, dan pekande-kandea.