Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan nilai tukar petani (NTO) Sultra pada September 2019 tercatat sebesar 93,14 atau mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dibanding bulan sebelumnya yang 93,44.

Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud di Kendari, Rabu mengungkapkan, adapun NTP masing-masing subsektor tersebut meliputi tanaman pangan (NTPP) 86,05; hortikultura 95,67; tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 82,24; peternakan (NTPT) 106,22; dan perikanan (NTNP) 119,45.

Sedangkan indeks NTP nasional sebesar 103,88 atau naik 0,63 persen dari sebelumnya 103,22.

Menurut Edy, pada September, secara nasional 23 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 10 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Jambi yaitu sebesar 2,27 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di provinsi Maluku Utara sebesar 1,56 persen. BPS Sultra menampilkan profil terkait penurunan NTP Sultra pada September 2019. ANTARA/Azis Senong

Ia mengatakan, pada bulan yang sama, Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,05 persen, hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks pada harga enam subkelompok konsumsi rumah tangga.

Yakni, subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,2 persen; perumahan 0,06 persen; sandang 0,23 persen; kesehatan 0,16 persen; pendidikan-rekreasi dan olahraga 0,07 persen; serta transportasi dan komunikasi 0,05 persen. Sedangkan subkelompok bahan makanan turun 0,06 persen.

Disebutkan Edy, NTP Sultra diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam prosentase). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024