Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis, Kota Kendari pada September 2019 alami inflasi sebesar 0,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 133,55.

"Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 12 kota tercatat inflasi dan 70 kota tercatat deflasi," kata Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud saat menyampaikan terkait perkembangan indek harga konsumen dan informasi ekspor-impor di Kendari, Selasa.

Ia mengatakan, secara nasional inflasi tertinggi tercatat di Meulaboh (Provinsi Aceh) 0,91 persen dengan IHK 139,48 dan inflasi terendah tercatat di Watampone dan Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 134,97 dan 136,36.

Sementara, inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen.

Kemudian kelompok sandang 0,71 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,68 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,60 persen; kelompok kesehatan 0,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,16 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah sayur bayam, angkutan udara, ikan layang/benggol, biaya jaringan saluran tv, sawi hijau, kangkung, ikan cakalang/sisik, cabai rawit, ikan bandeng/bolu, dan emas perhiasan.

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kacang panjang, tomat sayur, ikan asin teri, bawang merah, ikan kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, daging ayam ras, tomat buah, daun kacang panjang muda, bawang putih, dan minyak goreng. BPS Sultra saat menyampaikan rilis terkait inflasi di Kota Kendari di bulan Sertember yang tercatat 0,47 persen. (foto Antara/Azis Senong)

Edy Mahmud menambahkan, bila dilihar dari perbandingan inflasi antarkota di pulau Sulawesi, dari 11 kota tiga kota tercatat inflasi dan delapan kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kendari dan inflasi terendah tercatat di Watampone dan palopo (Sulsel) sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 134,97 dan 136,36.

Perbandingan antarkota wilayah luar pulau Jawa, Sumatera dan sulawesi, dari 22 kota yang menghitung IHK lima kota tercatat inflasi dan tujuh belas kota tercatat deflasi, Inflasi tertinggi tercatat di Tual sebesar 0,65 persen dengan IHK 159,92 dan inflasi terendah tercatat di Palangkaraya sebesar 0,05 persen dengan IHK 133,11.
   

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024