Kendari (ANTARA) - Masyarakat Buton Selatan (Busel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) antusias sambut baik kehadiran mahasiswa Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN-Kolaka) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dosen pembimbing USN Kolaka, Takwa Rahman, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Minggu mengatakan, KKN USN Kolaka kali ini setidaknya ada empat kecamatan yang diplot menjadi lokasi sasaran, yakni Kecamatan Batauga, Sampolawa, Siompu dan Siompu Barat, dengan sebarannya di titik 30 desa/kelurahan yang ada di wilayah tersebut.
KKN angkatan VI tahun 2017 USN-Kolaka melaksanakan pengabdian masyarakat selama kurang lebih 40 hari.
Dukungan dan perhatian itu, telah diperlihatkan pemerintah daerah setempat mulai dari bupati, camat, desa/lurah, dan warga masyarakat bersatu-padu mempersiapkan segala sesuatunya guna menyambut kehadiran mahasiswa KKN USN Kolaka.
Sejak ditempatkan di lokasi, pada 13 Agustus 2019, kata Takwa Rahman jumlah peserta KKN USN sebanyak 498 orang. Para mahasiswa telah melaksanakan berbagai kegiatan pengabdiannya di masing-masing-masing lokasi.
Ia mencontohkan, di Desa Lawela, Kecamatan Batauga, mahasiswa KKN berjumlah 17 orang dari berbagai disiplin ilmu, telah melakukan kegiatan awal mulai dari observasi lapangan hingga seminar program kerja atau seminar desa. Para mahasiswa bahu-membahu dengan aparat desa dan warga menyukseskan program kerja yang telah direncanakan.
Mahasiswa KNN USN Kolaka melaksanakan seminar desa/program kerja, yang dihadiri unsur aparat pemerintahan dan warga masyarakat setempat.
Kepala Desa Lawela, Ny Marlia didampingi Sekdesnya, Asniar Muchlis, menyampaikan bahwa pihaknya terutama warga masyarakat sangat gembira dan berterima kasih kepada pihak kampus yang mana telah mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu lokasi ber-KKN.
"Kami senang dan bangga adik-adik mahasiswa mau ber-KKN di desa ini. Kami juga berharap apa yang terbaik dapat dipersembahkan untuk kemajuan desa ini. Mahasiswa KKN dapat berbaur dengan warga selama berada di lokasi, dan tentunya kami butuh ide, gagasan dan program-program yang bermanfaat bukan saja bagi warga tapi pembangunan desa ini," tandas ibu Kades Lawela dihadapan mahasiswa dan warganya.
Dosen Pembimbing Mahasiswa, Takwa Rachman mengatakan bahwa untuk pertama kalinya pelaksanaan kegiatan ini mengambil lokasi di wilayah kepulauan jika sebelumnya penempatan mahasiswa KKN di wilayah daratan.
"Alhamdulillah melalui koordinasi dan kerjasama pihak kampus dengan Pemkab Buton Selatan, mahasiswa kami dapat diterima untuk melakukan pengabdiannya di daerah ini. Sungguh menjadi kebahagiaan kami pula karena bisa merasakan bagaimana potret kehidupan masyarakat yang ada di wilayah pulau di Sultra," ujarnya.
Takwa yang juga mantan jurnalis dan dosen di FKIP USN Kolaka ini berharap mahasiswa dapat mensinergikan kemasan-kemasan program kerja di desa karena warga masyarakat sangat membutuhkan sentuhan dan upaya-upaya konkret yang bisa diwujudkan para mahasiswa selama melaksanakan pengabdiannya.
“Terpenting bagi adik-adik mahasiswa jadilah panutan dan berikan yang terbaik sesuai potensi dimiliki dalam bidang keilmuannya masing-masing karena tidak menutup mata bahwa di desa seperti inilah anak-anakku belajar bermasyarakat yang sesungguhnya," tutur Takwa Rahman.
Dosen pembimbing USN Kolaka, Takwa Rahman, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Minggu mengatakan, KKN USN Kolaka kali ini setidaknya ada empat kecamatan yang diplot menjadi lokasi sasaran, yakni Kecamatan Batauga, Sampolawa, Siompu dan Siompu Barat, dengan sebarannya di titik 30 desa/kelurahan yang ada di wilayah tersebut.
KKN angkatan VI tahun 2017 USN-Kolaka melaksanakan pengabdian masyarakat selama kurang lebih 40 hari.
Dukungan dan perhatian itu, telah diperlihatkan pemerintah daerah setempat mulai dari bupati, camat, desa/lurah, dan warga masyarakat bersatu-padu mempersiapkan segala sesuatunya guna menyambut kehadiran mahasiswa KKN USN Kolaka.
Sejak ditempatkan di lokasi, pada 13 Agustus 2019, kata Takwa Rahman jumlah peserta KKN USN sebanyak 498 orang. Para mahasiswa telah melaksanakan berbagai kegiatan pengabdiannya di masing-masing-masing lokasi.
Ia mencontohkan, di Desa Lawela, Kecamatan Batauga, mahasiswa KKN berjumlah 17 orang dari berbagai disiplin ilmu, telah melakukan kegiatan awal mulai dari observasi lapangan hingga seminar program kerja atau seminar desa. Para mahasiswa bahu-membahu dengan aparat desa dan warga menyukseskan program kerja yang telah direncanakan.
Mahasiswa KNN USN Kolaka melaksanakan seminar desa/program kerja, yang dihadiri unsur aparat pemerintahan dan warga masyarakat setempat.
Kepala Desa Lawela, Ny Marlia didampingi Sekdesnya, Asniar Muchlis, menyampaikan bahwa pihaknya terutama warga masyarakat sangat gembira dan berterima kasih kepada pihak kampus yang mana telah mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu lokasi ber-KKN.
"Kami senang dan bangga adik-adik mahasiswa mau ber-KKN di desa ini. Kami juga berharap apa yang terbaik dapat dipersembahkan untuk kemajuan desa ini. Mahasiswa KKN dapat berbaur dengan warga selama berada di lokasi, dan tentunya kami butuh ide, gagasan dan program-program yang bermanfaat bukan saja bagi warga tapi pembangunan desa ini," tandas ibu Kades Lawela dihadapan mahasiswa dan warganya.
Dosen Pembimbing Mahasiswa, Takwa Rachman mengatakan bahwa untuk pertama kalinya pelaksanaan kegiatan ini mengambil lokasi di wilayah kepulauan jika sebelumnya penempatan mahasiswa KKN di wilayah daratan.
"Alhamdulillah melalui koordinasi dan kerjasama pihak kampus dengan Pemkab Buton Selatan, mahasiswa kami dapat diterima untuk melakukan pengabdiannya di daerah ini. Sungguh menjadi kebahagiaan kami pula karena bisa merasakan bagaimana potret kehidupan masyarakat yang ada di wilayah pulau di Sultra," ujarnya.
Takwa yang juga mantan jurnalis dan dosen di FKIP USN Kolaka ini berharap mahasiswa dapat mensinergikan kemasan-kemasan program kerja di desa karena warga masyarakat sangat membutuhkan sentuhan dan upaya-upaya konkret yang bisa diwujudkan para mahasiswa selama melaksanakan pengabdiannya.
“Terpenting bagi adik-adik mahasiswa jadilah panutan dan berikan yang terbaik sesuai potensi dimiliki dalam bidang keilmuannya masing-masing karena tidak menutup mata bahwa di desa seperti inilah anak-anakku belajar bermasyarakat yang sesungguhnya," tutur Takwa Rahman.