Kendari (ANTARA) - Pelantikan anggota DPRD Kota Kendari tinggal beberapa hari lagi, namun pihak DPRD Kendari baru akan membahas APBD pada tahun 2020 mendatang.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Kendari, Asni Bonea mengatakan, akibat belum adanya pembahasan anggaran pelantikan, maka pengadaan pakaian dan alat kelengkapan, baru akan disediakan tahun depan pula.

"Saat ini kita belum bahas anggaran, jadi saya belum bisa beritahu berapa besaran anggarannya, termasuk perlengkapan setiap anggota dewan nanti tahun 2020 baru akan kita bahas," kata Asni Bonea, di Kendari, Selasa.

Selain itu, lanjut Asni, pengadaan pin emas yang beratnya 10 gram, juga akan masuk dalam pembahasan APBD tahun 2020 nanti.

"Mereka kan belum dilantik dan belum diambil sumpah, jadi kalau saya buatkan bajunya sekarang bisa jadi masalah buat saya, dan takutnya kalau saya buat sekarang jangan sampai melebihi ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Meskipun demikian, Asni mengatakan, DPRD akan menyiapkan ratusan juta rupiah untuk pengadaan pakaian dan atribut dengan menyesuaikan standarisasi harga tahun 2020.

"Alasan pengadaan baju DPRD Kendari akan dibahas di tahun 2020 nanti, karena jika pengadaanya dilakukan tahun ini maka sekretariat tidak punya dasar hukum untuk mengadakan baju serta atribut," katanya.

Untuk diketahui, aturan hak keuangan dan administrasi yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2017, bahwa jumlah pakaian yang akan diberikan kepada 35 legislator yaitu lima pasang, yang dianggarkan setiap tahun.

Apabila diberikan tahun ini, maka jumlahnya bisa melebihi ketentuan, bisa menjadi enam pasang sampai akhir masa jabatan pada tahun 2024 mendatang.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024