Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat penguatan program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPKL bagi pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) se Sultra tahun 2019.
Kegiatan yang berlangsung tiga hari tersebut dibuka oleh plh Kepala BKKBN Sultra, Agus Salim dan dihadiri oleh Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Sultra, dr Fitriyani Aboe Kasim, di Kendari, Minggu.
Agus Salim, mengatakan kegiatan adalah bagian dalam menggalang mitra menyukseskan program KKBPK terutama yang berkaitan dengan kesuksesan Kampung KB.
"Jadi kami melakukan kegiatan bersama perangkat pemerintah desa melalui kepengurusan APDESI dengan harapan ingin bersinergi dengan para perangkat desa. Karena kami tahu bahwa desa itulah yang punya wilayah, sementara kami memiliki program Kampung.KB yang ada di desa," kata Agus Salim.
Agus mengatakan, para aparat desa akan punya peran penting untuk membangun wilayahnya yang mana terdapat Kampung KB karena desa punya anggaran dan punya kepentingan untuk membangun wilayahnya masing-masing.
"Kami sangat berharap dengan pertemuan bersama APDESI ini bisa mengangkat atau meningkatkan kepesertaan ber KB di daerah yang masih kurang, kemudian dalam setiap perencanaan pembangunan desa bisa disinergikan dengan Kampung KB," katanya.
Dikatakan, dengan keterlibatan APDESI maka semakin yakin ini kami ada yang bisa bantu kontrol semua desa, bisa jadi perpanjangan tangan program Kampung KB
"Ke depan saya akan buat program bersama APDESI untuk bisa studi banding ke provinsi lain yang memiliki maju kampung KB nya agar kita bisa adopsi dan bisa terapkan di daerah ini," katanya.
Agus menyebutkan, sampai saat ini sudah terbentuk 427 kampung KB di Sultra atau tersebar pada seluruh kecamatan di Sultra
Ketua APDESI Sultra, Muh Jumran, mengaku sangat bersyukur dan senang dengan kegiatan tersebut karena sangat erat kaitannya bagi desa dalam membangun daerahnya.
"Dengan adanya kegiatan ini, kami sangat bersyukur dan kami berterima kasih bahwa sebenarnya kami sangat diharapkan untuk mensukseskan program Kampung KB. Karena yang namanya pemerintahan terdepan di Indonesia ini adalah pemerintah desa," kata kepala Desa Papawu Kecamatan Andoolo Barat, Konawe Selatan ini.
Menurut dia, segala sesuatu kesuksesan program nasional itu tentu berawal dari pada pemerintahan desa.
"Sehingga dengan adanya kegiatan ini tentu kami akan mengkonsolidasikan ke bawah di mana pentingnya bahwa Kampung KB itu memang harus kita sukseskan," katanya.
Menurut dia, dana desa ada 60 persen untuk pemberdayaan dan itu bisa disinergikan dengan program Kampung KB, sehingga kami akan koordinasikan dengan bupati agar pedoman penggunaan dana desa melalui Perbub bisa disinergikan dengan Kampung KB.
Ketua Panitia kegiatan, Iklamin, melaporkan peserta kegiatan ini adalah para kepala desa dan aparat desa yang merupakan pengurus APDESI se Sultra sebanyak 2 orang per kabupaten kota.
Kegiatan ini kata Iklamin, bertujuan untuk meningkatkan peran Mitra kerja dalam hal ini asosiasi Pemerintah desa dalam peran pengelolaan Kampung KB, pengintegrasian kegiatan dan lintas sektor, meningkatkan intervensi kegiatan lintas sektor dalam mendukung kegiatan di Kampung KB serta kebijakan Kampung KB 2019.