Kendari (ANTARA) - Masyarakat pengguna jasa angkutan dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawes Tenggara (Sultra) menyambut gembira ujicoba pengoperasian jembatan beally yang terputus akibat hujan pada awal Juli 2019 lalu di Desa Rawua, Kecamatan Pohara Kabupaten Konawe yang dibangun pihak Balai Pengembangan Jalan Nasional (BPJN) XXI PUPR Kendari.
"Syukurlah, hari ini, kita sudah bila melintas di jembatan ini, meskipun itu masih sifatnya antrian," kata Kusnawati, salah seorang warga Kota Kendari yang bekerja sebagai PNS di Unaaha kabupaten Konawe, yang hampir setiap hari melintas di jalur trans sulawesi itu.
Ia mengatakan, pengoperasian jembatan sementara itu otomatis bisa memperlancar arus lalu lintas antara kabupaten kota maupun kendaraan yang melintas antar provinsi dari dan ke Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara ke kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
Baca juga: Gubernur Sultra usul bangun jembatan penghubungPulau Buton-Muna
Untuk diketahui, terputusnya jalan nasional Kecamatan Pohara itu membuat kendaraan selama hampir satu bulan terakhir ini dialihkan melalui dua jalur. Yakni bagi kendaraan yang akan menuju Kabaupaten Konawe, Kolaka Timur, Kolaka maupun kendaraan yang akan melintas ke propvinsi Sulawesi Selatan terpaksa dibelokkan melalui jalur Kecamatan Motaha-Landono Konawe Selatan dan jalan alternatif lainnya melalui Desa Andepali Kecamatan Ronomeeto Utara menuju Kecamatan Pohara.
Kepala Balai PJN XXI Kendari, Yohanis Tulak Todingrara saat dihubungi membenarkan, ujicoba pengoperasian jembatan bealy yang sudah dibangun kurang dari tiga pekan teraklhir itu.
Ia mengatakan, saat pengoperasian ada ratusan kendaraan tengah mengantri, menanti dibukanya akses jalan yang akan diresmikan melalui pengawasan sekaligus pengaturan dari pihak aparat keamanan yang sudah bertugas selama ini.
Pengerjaan proyek jembatan penghubung yang sudah dilaksanakan sejak 17 Juli 2019 itu, akhir-akhir ini menarik perhatian warga sekitar, mereka berbondong-bondong ke lokasi, dan berharap jembatan yang terbangun itu benar-benar tidak rusak akibat longsor.
Baca juga: Di Sampara, BPJN bangun jembatan Bailey
Baca juga: Sedang diperbaiki, Jalur Sultra-Sulteng segera pulih kembali
"Syukurlah, hari ini, kita sudah bila melintas di jembatan ini, meskipun itu masih sifatnya antrian," kata Kusnawati, salah seorang warga Kota Kendari yang bekerja sebagai PNS di Unaaha kabupaten Konawe, yang hampir setiap hari melintas di jalur trans sulawesi itu.
Ia mengatakan, pengoperasian jembatan sementara itu otomatis bisa memperlancar arus lalu lintas antara kabupaten kota maupun kendaraan yang melintas antar provinsi dari dan ke Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara ke kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
Baca juga: Gubernur Sultra usul bangun jembatan penghubungPulau Buton-Muna
Untuk diketahui, terputusnya jalan nasional Kecamatan Pohara itu membuat kendaraan selama hampir satu bulan terakhir ini dialihkan melalui dua jalur. Yakni bagi kendaraan yang akan menuju Kabaupaten Konawe, Kolaka Timur, Kolaka maupun kendaraan yang akan melintas ke propvinsi Sulawesi Selatan terpaksa dibelokkan melalui jalur Kecamatan Motaha-Landono Konawe Selatan dan jalan alternatif lainnya melalui Desa Andepali Kecamatan Ronomeeto Utara menuju Kecamatan Pohara.
Kepala Balai PJN XXI Kendari, Yohanis Tulak Todingrara saat dihubungi membenarkan, ujicoba pengoperasian jembatan bealy yang sudah dibangun kurang dari tiga pekan teraklhir itu.
Ia mengatakan, saat pengoperasian ada ratusan kendaraan tengah mengantri, menanti dibukanya akses jalan yang akan diresmikan melalui pengawasan sekaligus pengaturan dari pihak aparat keamanan yang sudah bertugas selama ini.
Pengerjaan proyek jembatan penghubung yang sudah dilaksanakan sejak 17 Juli 2019 itu, akhir-akhir ini menarik perhatian warga sekitar, mereka berbondong-bondong ke lokasi, dan berharap jembatan yang terbangun itu benar-benar tidak rusak akibat longsor.
Baca juga: Di Sampara, BPJN bangun jembatan Bailey
Baca juga: Sedang diperbaiki, Jalur Sultra-Sulteng segera pulih kembali