Kendari (ANTARA) - Sebuah jembatan yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara (Sultra) yang terputus akibat banjir yang melanda kawasan tersebut dan segera diperbaiki oleh jajaran Kodam Hasanuddin.

Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, La Ode Aminuddin ketika dihubungi dari Kendari, Minggu, mengungkapkan, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi sudah memerintahkan jajarannya untuk membangun jembatan sementara di Kecamatan Asera itu dan diperkirakan Selasa (18/6) sudah bisa dilalui kendaraan.

"Hari ini, beliau meninjau meninjau korban banjir serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir," katanya.

Jembatan di Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah terputus akibat tergerus banjir sehingga mengakibatkan Kecamatan Landawe, Asera, Oheo, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi akibat banjir.

Ketika ditanya soal kondisi banjir yang melanda Konawe Utara dalam beberapa hari terakhir ini, Aminuddin mengatakan, alhamdulillah sudah surut dan masyarakat sudah mulai kembali ke rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya terutama di Kecamatan Andowia.

"Masyarakat mulai kembali ke rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka," katanya menegaskan.

Menyinggung daerah yang masih terisolasi akibat banjir tersebut, dia mengatakan, memang masih ada tiga kecamatan yang terisolasi akibat banjir yaitu Lagikima, Landawe, dan Wiwirano.

Tetapi, lanjut dia, bantuan logistik sudah masuk ketiga wilayah tersebut baik melalui laut maupun udara.  "Jalur darat memang masih susah, tetapi bantuan logistik dikirimkan melalui udara dan laut," katanya.

Jalur darat, kata dia, memang masih susah karena masih tergenang air sehingga untuk mengirimkan bantuan terpaksa harus dengan perahu atau rakit milik Basarnas, TNI, Polairud Polda Sultra dan lain sebagainya untuk sampai ke lokasi.

Sementara itu Tim Basarnas terus melalukan penyisiran di lokasi banjir untuk menemukan warga yang masih terjebak banjir di rumah-rumah penduduk.


 

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024