Baubau (ANTARA) - Sebanyak 14 warga negara asing (WNA) hingga kini masih bekerja pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas (PLTMG) di Kelurahan Kalialia Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

"Sudah lima orang yang pulang sejak 2 Juli 2019. Kini, sisa 14 orang yang belum pulang karena masih dibutuhkan sebagai tenaga ahli," ujar Kepala Sub Seksi Intelijen Penindakan dan Pengawasan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas III Non-TPI Baubau, Ridho Aprizal Zawawi, di Baubau, Selasa.

Menurut dia, 14 WNA yang masih bertahan di PLTMG sejak akhir 2017 itu, terdiri atas 2 warga negara India, 3 orang asal Rusia dan 9 orang asal China.

"Jadi, WNA itu masih dibutuhkan sebagai tenaga spesialis. Peralatannya dari China sehingga yang mengoperasikan asal China, sedangkan untuk teknik distribusi listrik dikerjakan dari India dan Rusia," katanya.

Keberadaan WNA tersebut, lanjut dia, menggunakan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dengan jangka waktu satu tahun dan bisa diperpanjang. Perpanjangan Kitas tersebut bisa dilakukan apabila Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sudah diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

"Jadi sekarang tugas Imigrasi cuma mengawasi kegiatan orangnya saja apakah sesuai dengan Imta-nya atau tidak. Sedangkan untuk wilayah dan teknik kerjanya diawasi oleh Disnaker," katanya.

Keberadaan warga asal India dan Rusia, kata dia, mereka masuk melalui  PT Weser Industri. Sedangkan warga asal tirai bambu atau China masuk dari perusahaan NIPC, dan untuk pekerja lokal bekerja melalui PT Bagus Karya.

"Kitas mereka dikeluarkan dari Imigrasi Baubau, bukan (Imigrasi) Jakarta," ujarnya. Mereka juga sudah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja.

Ia juga mengatakan, pihaknya menggangap keberadaan WNA itu tidak ada masalah, karena perusahaan mereka bekerja juga bekerja sama dengan perusahaan BUMN yakni PT PLN.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024