Konawe Utara (ANTARA) - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak 2 Juni 2019, masih merendam pemukiman warga di empat desa di antaranya desa Pusuli, desa Puuwonua desa Labungga dan desa Laronanga Kecamatan Andowia, yang terendam banjir setinggi atap rumah hingga 12 Juni 2019.
Berdasarkan keterangan salah satu warga di kelurahan Andowia, Arafat (23) di Konawe Utara, Rabu, mengatakan, banjir di empat desa di kecamatan Andowia masih belum surut, air masih setinggi atap rumah.
"Banjir tahun ini, merupakan banjir terbesar, terakhir tahun 1997, namun pada saat itu, air hanya sebatas mata kaki, tapi kalau tahun ini memang sangat parah, akibatnya warga di kelurahan ini banyak yang mengungsi di daerah poros seperti di Desa Banggarema, Lahimbua, Lamondowo, namun empat desa ke dalam, airnya masih setinggi atap," jelasnya.
Hal tersebut dibenarkan kepala desa Pusuli, Amirullah yang menyebutkan desanya masih terendam banjir, dan warga masih mengungsi di tempat pengungsian.
"Untuk di Kecamatan Andowia, masih ada empat desa yang masih terendam banjir diantaranya desa Pusuli, desa Puuwonua desa Labungga dan desa Laronanga, sampai saat ini air belum surut dan air masih setinggi atap rumah", lanjutnya.
Dia menambahkan banjir di desanya sempat surut pada tanggal 5 Juni, namun pada tanggal 7 Juni 2019 volume air kembali naik hingga sampai ke atap rumah.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
"Saat itu, air sempat surut pada tanggal 5 Juni, namun pada tanggal 7 Juni, air kembali naik, ada 30 kepala keluarga yang mengungsi di rumah keluarganya di daerah poros dan ada 70 kepala kelurga yang mengungsi di gunung di tempat pengungsian," sebutnya.
Banjir yang terjadi di kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara disebabkan luapan dari sungai Lasolo dan banjir kiriman dari desa Aseminunulai, kecamatan Asera, kabupaten Konawe Utara.
Berdasarkan pantauan banjir di daerah Kelurahan Andowia, terlihat mulai surut dan warga mulai berdatangan di rumahnya masing-masing untuk mengambil barang-barang yang masih bisa di selamatkan.
Baca juga: Banjir di Konawe Utara mulai surut
Berdasarkan keterangan salah satu warga di kelurahan Andowia, Arafat (23) di Konawe Utara, Rabu, mengatakan, banjir di empat desa di kecamatan Andowia masih belum surut, air masih setinggi atap rumah.
"Banjir tahun ini, merupakan banjir terbesar, terakhir tahun 1997, namun pada saat itu, air hanya sebatas mata kaki, tapi kalau tahun ini memang sangat parah, akibatnya warga di kelurahan ini banyak yang mengungsi di daerah poros seperti di Desa Banggarema, Lahimbua, Lamondowo, namun empat desa ke dalam, airnya masih setinggi atap," jelasnya.
Hal tersebut dibenarkan kepala desa Pusuli, Amirullah yang menyebutkan desanya masih terendam banjir, dan warga masih mengungsi di tempat pengungsian.
"Untuk di Kecamatan Andowia, masih ada empat desa yang masih terendam banjir diantaranya desa Pusuli, desa Puuwonua desa Labungga dan desa Laronanga, sampai saat ini air belum surut dan air masih setinggi atap rumah", lanjutnya.
Dia menambahkan banjir di desanya sempat surut pada tanggal 5 Juni, namun pada tanggal 7 Juni 2019 volume air kembali naik hingga sampai ke atap rumah.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
"Saat itu, air sempat surut pada tanggal 5 Juni, namun pada tanggal 7 Juni, air kembali naik, ada 30 kepala keluarga yang mengungsi di rumah keluarganya di daerah poros dan ada 70 kepala kelurga yang mengungsi di gunung di tempat pengungsian," sebutnya.
Banjir yang terjadi di kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara disebabkan luapan dari sungai Lasolo dan banjir kiriman dari desa Aseminunulai, kecamatan Asera, kabupaten Konawe Utara.
Berdasarkan pantauan banjir di daerah Kelurahan Andowia, terlihat mulai surut dan warga mulai berdatangan di rumahnya masing-masing untuk mengambil barang-barang yang masih bisa di selamatkan.
Baca juga: Banjir di Konawe Utara mulai surut