Konawe Utara (ANTARA) - Banjir yang menggenangi beberapa daerah di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, terutama di Kecamatan Andowia, pada Rabu, mulai surut.
Antara di lokasi kejadian melaporkan, ketinggian genangan di daerah tersebut tinggal 50 centimeter hingga satu meter, padahal pada awal diterjang banjir ketinggian air mencapai 3 meter.
Akibatnya ada belasan rumah warga yang hanyut atau tenggelam. Tetapi saat air surut, rumah-rumah warga terlihat lagi.
Di Kecamatan Andowia ada empat desa yang paling parah terkena banjir yaitu Desa Labangga, Karonanga, Puuwanua, dan Puusuli. Ketinggian air di keempat desa tersebut hanya tinggal 50 sentimeter hingga satu meter.
Pada saat air surut seperti saat ini, dimanfaatkan warga unruk mengeluarkan dan mengamankan barang-barangnya, termasuk membersihkan lumpur yang ada di dalam rumah.
"Ini sudah surut Mas, dibanding awal banjir kemarin. Makanya kondisi seperti ini dimanfaatkan warga untuk mengamankan dan membersihkan barang dan rumah," kata Rizal (33) warga setempat.
Menurut dia, banjir yang terjadi sekarang ini memang luar biasa karena banjir-banjir sebelumnya tidak separah sekarang ini.
Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Konawe Utara Capai 5.111 Jiwa
"Tahun 1977 juga banjir besar tetapi tidak separah sekarang ini demikian juga dengan tahun 1997," katanya.
Banjir kali ini, kata dia, akibat curah hujan yang tinggi juga meluapnya Sungai Lasolo.
"Ada satu sungai lagi di sekitar wilayah ini yaitu Sungai Anggomate tetapi tidak sampai meluap," katanya.
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Sultra tetapkan masa tanggap darurat bencana 14 hari
Antara di lokasi kejadian melaporkan, ketinggian genangan di daerah tersebut tinggal 50 centimeter hingga satu meter, padahal pada awal diterjang banjir ketinggian air mencapai 3 meter.
Akibatnya ada belasan rumah warga yang hanyut atau tenggelam. Tetapi saat air surut, rumah-rumah warga terlihat lagi.
Di Kecamatan Andowia ada empat desa yang paling parah terkena banjir yaitu Desa Labangga, Karonanga, Puuwanua, dan Puusuli. Ketinggian air di keempat desa tersebut hanya tinggal 50 sentimeter hingga satu meter.
Pada saat air surut seperti saat ini, dimanfaatkan warga unruk mengeluarkan dan mengamankan barang-barangnya, termasuk membersihkan lumpur yang ada di dalam rumah.
"Ini sudah surut Mas, dibanding awal banjir kemarin. Makanya kondisi seperti ini dimanfaatkan warga untuk mengamankan dan membersihkan barang dan rumah," kata Rizal (33) warga setempat.
Menurut dia, banjir yang terjadi sekarang ini memang luar biasa karena banjir-banjir sebelumnya tidak separah sekarang ini.
Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Konawe Utara Capai 5.111 Jiwa
"Tahun 1977 juga banjir besar tetapi tidak separah sekarang ini demikian juga dengan tahun 1997," katanya.
Banjir kali ini, kata dia, akibat curah hujan yang tinggi juga meluapnya Sungai Lasolo.
"Ada satu sungai lagi di sekitar wilayah ini yaitu Sungai Anggomate tetapi tidak sampai meluap," katanya.
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Sultra tetapkan masa tanggap darurat bencana 14 hari