Kendari (ANTARA) - Warga korban banjir di bantaran Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, meminta pemerintah membangunkan rumah panggung supaya mereka aman saat banjir datang pada musim hujan.

Sambil menitikkan air mata Nurhaya (57) menyampaikan permintaan itu kepada Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, yang pada Rabu meninjau dampak banjir di bantaran Kali Wanggu, salah satu daerah langganan banjir di Kota Kendari.

"Kami minta dibangunkan rumah panggung Pak. Jangan pusing-pusing mau dikasih tanah, yang penting kami sudah dibantu untuk dibangunkan rumah tinggi sekitar tiga meter," katanya.

Menteri Sosial, yang mengunjungi daerah banjir didampingi oleh Gubernur Ali Mazi dan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan permintaan itu serta mengkaji kelayakan wilayah bantaran Kali Wanggu untuk permukiman dan kemungkinan relokasi.

Menteri Sosial meninjau daerah terdampak banjir setelah menyerahkan bantuan untuk penanganan bencana alam Konawe Utara dan konflik sosial di Buton senilai Rp3.727.686.625 kepada Gubernur Ali Mazi di Posko Utama Korem 143/Haluoleo Kendari.

Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton

Luapan air Sungai Konaweha menimbulkan banjir sejak Sabtu (8/6), dan membuat air Sungai Wanggu juga meluap hingga merendam 86 rumah dan memaksa lebih dari 200 warga mengungsi.

Daerah itu langganan kena banjir setiap musim hujan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sudah beberapa kali meminta warganya pindah ke tempat yang lebih aman, tapi mereka menolaknya.

Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
  Menteri sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Guibernur Ali Mazi, Danrem 143 Haluoleo, Basarnas saat memberi keterangan perss usai menyerahkan bantuan sosial kepada warga korban banjir Konawe Utara dan warga konflik sosial di Buton. (foto ANTARA/ Azis Senong)

Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Konawe Utara Capai 5.111 Jiwa
Baca juga: Akibat banjir, Jalur menuju Konawe Utara tersendat
Baca juga: Sultra tetapkan masa tanggap darurat bencana 14 hari

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024