Baubau (ANTARA) - Arus penumpang di bandara Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, jelang mudik Lebaran 2019 masih belum stabil atau belum terjadi lonjakan meskipun dilayani satu maskapai penerbangan Wings Air. 

Kepala Seksi Teknik dan Operasi Bandara Betoambari Baubau, Muh Basuki, di Baubau, Kamis mengatakan, hingga saat ini kondisi kursi yang tersedia pada pesawat jenis ATR itu sebanyak 72 kursi belum seluruhnya terisi penuh. 

"Jumlah 72 kursi jenis ATR hanya terisi sekitar 40-50 kursi. Namun sekarang jelang Lebaran sudah mulai terisi sekitar 60 kursi. Mungkin H-3 Idul Fitri sudah akan terisi penuh," ujarnya. 

Kondisi minimnya arus penumpang pada jalur penerbangan itu, menurut Basuki, disebabkan dipengaruhi adanya kenaikan harga tiket pesawat yang cukup signifikan dengan bagasi berbayar. 

"Saat ini penerbangan dari Baubau ke Kendari hanya satu flat sehari dan Baubau ke Makassar tiga flat sehari, begitu pun sebaliknya," katanya. 

Disamping itu, kata dia, bandara Betoambari Baubau yang juga sebelumnya pernah dilandasi pesawat Garuda Indonesia, kini maskapai milik BUMN itu tidak lagi beroperasi di bandara pemilik benteng terluas didunia itu sejak Januari 2019

"Jadi di Baubau Garuda akan diganti penerbangan Citilink. Info kemarin dari pihak Citilink kalau tidak ada perubahan akan masuk pada 23 Maret 2019, tapi sampai hari ini kita masih menunggu konfirmasinya. Namun diusahakan sebelum Lebaran sudah masuk jenis ATR," terangnya. 

Apalagi, lanjut Basuki, ada permintaan dari pemerintah daerah penambahan maskapai penerbangan karena akan diselenggarakannya Festival Keraton Masyarakat Adat Asean (FKMA) di Kota Baubau pada Juli 2019 ini. 

"Dengan beroperasinya penerbangan Citilink ini di Baubau akan mencukupi kursi yang ada untuk pemberangkatan," katanya. 

Dia juga mengatakan, pihaknya sebagai otoritas penyelenggara bandara tetap menyiapkan fasilitas yang ada meskipun aktifitas penerbangan berkurang. 

"Kita sebagai penyelenggara bandara tetap mengoperasikan fasilitas yang ada maupun terkait dengan menurunnya jumlah arus penumpang ataupun faktor lainnya," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024