Kolaka (ANTARA) - Syahbandar Otoritas Pelabuhan kelas II Kabupaten Kolaka,Sultra, melakukan pemeriksaan kelayakan kapal feri yang melayani penyeberangan Kolaka-Bajoe saat mudik Lebaran 2019.
Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan kelas II Kolaka Muhammad Asfar mengatakan pihaknya melakukan peninjauan serta kesiapan kapal feri yang beroperasi dalam kondisi baik.
Menurutnya langkah ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang arus mudik lebaran idul fitri 1440 Hijriyah nanti serta menjalankan instruksi dirjen perhubungan laut agar melakukan pemantauan dan kelayakan kapal feri.
" Kita turun memastikan apakah kapal feri yang beroperasi di pelabuhan Kolaka Laik untuk jalan," katanya.
Kapal yang melakukan pelayaran di pelabuhan Kolaka kata Hasfar harus memkiliki alat-alat pemadam, fasilitas penumpang diatas kapal, tali temali, dan alat keselamatan serta dokumen kapal.
Selain itu lanjut dia dalam melaksanakan kegiatan bongkar muat penumpang dan barang harus sesuai dengan standar operasional yang sudah di tetapkan sehingga pelayanan dalam pelayaran berjalan dengan baik.
" Apalagi kalau sudah menambah kapasitas penumpang yang tidak sesuai dengan SOP tugas syahbandar melarang kapal feri melakukan pelayaran njika terjadi pelanggaran itu," jelasnya.
Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan kelas II Kolaka Muhammad Asfar mengatakan pihaknya melakukan peninjauan serta kesiapan kapal feri yang beroperasi dalam kondisi baik.
Menurutnya langkah ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang arus mudik lebaran idul fitri 1440 Hijriyah nanti serta menjalankan instruksi dirjen perhubungan laut agar melakukan pemantauan dan kelayakan kapal feri.
" Kita turun memastikan apakah kapal feri yang beroperasi di pelabuhan Kolaka Laik untuk jalan," katanya.
Kapal yang melakukan pelayaran di pelabuhan Kolaka kata Hasfar harus memkiliki alat-alat pemadam, fasilitas penumpang diatas kapal, tali temali, dan alat keselamatan serta dokumen kapal.
Selain itu lanjut dia dalam melaksanakan kegiatan bongkar muat penumpang dan barang harus sesuai dengan standar operasional yang sudah di tetapkan sehingga pelayanan dalam pelayaran berjalan dengan baik.
" Apalagi kalau sudah menambah kapasitas penumpang yang tidak sesuai dengan SOP tugas syahbandar melarang kapal feri melakukan pelayaran njika terjadi pelanggaran itu," jelasnya.