Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan image terkait hari buruh atau May Day bukan lagi menjadi hari untuk berunjukrasa, tetapi sebagai hari bersuka ria bagi para buruh dan keluarganya.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Ali Mazi saat menghadiri dialog bersama yang dihadiri para Asosiasi serikat pekerja/buruh, pengusaha dan sejumlah tokoh masyarakat dan agama yang diselenggarakan Dinas Nakertrans Sultra, pada puncak hari buruh di Kendari, Rabu.
Sebelum ada dialog, kegiatan may day yang diikuti sekitar 1.000-an peserta itu, diawali dengan jalan santai bersama dengan beberapa pejabat Forkopimda Sultra diantaranya Kapolda, Kajati, Binda, Korem 143/HO, instansi BUMN, Apindo, SPSI unsur pengusaha hotel dan perwakilan dari perusahaan tambang lainnya di Kendari.
Usai jalan santai bersama yang dilepas Kapolda Sultra Brigjen Polisi Iriyanto itu, para peserta jalan sehat juga disediakan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan Tim medis Kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan dilanjutkan, dengan goyang lulo bersama, kemudian penarikan hadiah door prize yang telah disediakan panitia Dinas Nakertrans Sultra.
Dibagian lain, Gubernur Ali Mazi menyampaikan apresiasi kepada pihak buruh dan unsur pengusaha di Sultra yang telah membangun komunikasi yang baik sehingga perayaan hari buruh sedunia yang diperingati setiap 1 Mei itu benar-benar dengan penuh rasa kegembiraan, kekompakan untuk merajuk kebersamaan masa depan bangsa yang lebih baik.
"Menyampaikan aspirasi itu adalah hak bagi setiap warga negara apalagi itu kaum buruh/pekerja menyangkut hak-hak sebab itu dijamin dengan undang-undang. Namun bukan haru melalui unjukrasa atau demo. Dengan melalui dialog seperti ini ini adalah hal yang menjadi contoh untuk ke depannya," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada asosiasi pengusaha yang tergabung dalam tripartit ikut berperan dengan menciptakan lapangan kerja untuk menjawab tuntutan hidup yang makin kompetitif.
Keberadaan asosiasi pengusaha maupun asosiasi profesi lainnya di daerah-daerah idealnya menjadi mitra pemerintah dalam menggerakkan pembangunan dengan penciptaan lapangan kerja sesuai bidang masing-masing.
"Sekarang ini tidak cukup mengandalkan pendidikan formal. Masih dirasa perlu untuk penyelenggaraan pendidikan non-formal, seperti pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan para pencari kerja," ujar Ali Mazi.
Peringatan hari buruh "May day" di Kendari ditandai dengan jalan santai dan dialog bersama yang dihadiri Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Rabu. (foto ANTARA/ Azis Senong)
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra Saemu Alwi mengatakan pemerintah daerah menyikapi Hari Buruh 1 Mei 2019 dengan menggelar beberapa kegiatan yang melibatkan pihak perusahaan dan buruh.
Tiga komponen penting, yakni pemerintah daerah, pengusaha dan buruh masuk dalam unsur tripartit berkolaborasi menggelar bakti sosial antara lain jalan santai, anjang sana, pertandingan olahraga, donor darah dan dialog. Dan kegiatan ini sudah menjadi tahun ketiga yang sebelumnya juga dilakukan hal seperti ini.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Ali Mazi saat menghadiri dialog bersama yang dihadiri para Asosiasi serikat pekerja/buruh, pengusaha dan sejumlah tokoh masyarakat dan agama yang diselenggarakan Dinas Nakertrans Sultra, pada puncak hari buruh di Kendari, Rabu.
Sebelum ada dialog, kegiatan may day yang diikuti sekitar 1.000-an peserta itu, diawali dengan jalan santai bersama dengan beberapa pejabat Forkopimda Sultra diantaranya Kapolda, Kajati, Binda, Korem 143/HO, instansi BUMN, Apindo, SPSI unsur pengusaha hotel dan perwakilan dari perusahaan tambang lainnya di Kendari.
Usai jalan santai bersama yang dilepas Kapolda Sultra Brigjen Polisi Iriyanto itu, para peserta jalan sehat juga disediakan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan Tim medis Kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan dilanjutkan, dengan goyang lulo bersama, kemudian penarikan hadiah door prize yang telah disediakan panitia Dinas Nakertrans Sultra.
Dibagian lain, Gubernur Ali Mazi menyampaikan apresiasi kepada pihak buruh dan unsur pengusaha di Sultra yang telah membangun komunikasi yang baik sehingga perayaan hari buruh sedunia yang diperingati setiap 1 Mei itu benar-benar dengan penuh rasa kegembiraan, kekompakan untuk merajuk kebersamaan masa depan bangsa yang lebih baik.
"Menyampaikan aspirasi itu adalah hak bagi setiap warga negara apalagi itu kaum buruh/pekerja menyangkut hak-hak sebab itu dijamin dengan undang-undang. Namun bukan haru melalui unjukrasa atau demo. Dengan melalui dialog seperti ini ini adalah hal yang menjadi contoh untuk ke depannya," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada asosiasi pengusaha yang tergabung dalam tripartit ikut berperan dengan menciptakan lapangan kerja untuk menjawab tuntutan hidup yang makin kompetitif.
Keberadaan asosiasi pengusaha maupun asosiasi profesi lainnya di daerah-daerah idealnya menjadi mitra pemerintah dalam menggerakkan pembangunan dengan penciptaan lapangan kerja sesuai bidang masing-masing.
"Sekarang ini tidak cukup mengandalkan pendidikan formal. Masih dirasa perlu untuk penyelenggaraan pendidikan non-formal, seperti pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan para pencari kerja," ujar Ali Mazi.
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra Saemu Alwi mengatakan pemerintah daerah menyikapi Hari Buruh 1 Mei 2019 dengan menggelar beberapa kegiatan yang melibatkan pihak perusahaan dan buruh.
Tiga komponen penting, yakni pemerintah daerah, pengusaha dan buruh masuk dalam unsur tripartit berkolaborasi menggelar bakti sosial antara lain jalan santai, anjang sana, pertandingan olahraga, donor darah dan dialog. Dan kegiatan ini sudah menjadi tahun ketiga yang sebelumnya juga dilakukan hal seperti ini.