Kendari (ANTARA) - Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama beberapa hari menjelang Ramadhan 2019 mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000 per ekor karena peningkatan permintaan.

Pantauan di Pasar Panjang Bonggoeya dan Pasar Baruga, Kota Kendari, Minggu, harga ayam potong ukuran sedang yang biasanya Rp40.000 per ekor kini naik menjadi Rp45.000 per ekor dan ukuran jumbo dari Rp60.000 per ekor menjadi Rp65.000 per ekor.

"Kenaikan harga ayam di pasaran ini karena harga di kandang sudah naik dari Rp20.000 per ekor menjadi Rp25.000 untuk ururan sedang (1,5-2 kg) atau umur ayam potong itu di atas 23 hari, ditambah ongkos potong sehingga penjualan ke pembeli pasti naik," kata Dadang penjual ayam potong.

Ia mengatakan, kenaikan harga ayam potong sepanjang April ini dipicu banyaknya permintaan konsumen karena harga ikan segar pun juga hampir sama.

Apalagi, nantinya, pada pekan depan, permintaan akan semakin besar sehingga akan mempengaruhi stok dan memicu kenaikan di tingkat konsumen.

"Selama ini, stok ayam potong lokal masih sangat kecil, sehingga pedagang lebih banyak mendatangkan ayam potong dari luar provinsi yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dan bahkan ada yang didatangkan dari Pulau Jawa," ujarnya.

Kenaikan harga ayam potong membuat sebagian pedagang keliling juga tidak berani membawa ayam dalam jumlah besar karena takut tidak habis terjual.

"Para pedagang sayur yang membawa ayam potong, tidak berani membawa banyak lagi karena pembeli sedikit, kecuali ada yang pesan baru mereka membawakan," ujar Ny Hasiati, warga Kelurahan Baruga Kendari.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024