Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi tehnis (Rakornis) kemitraan program kependudukan keluarga beremcana dan pembangunan keluarga (KKBPK) 2019.
Kegiatan yang akan berlangsung tiga hari itu dibuka oleh Komandan Korem 143 Haluoleo, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dan dihadiri Inspektur Inspektorat Wilayah I BKKBN Pusat, Jeje, bertempat di Kendari, Rabu.
Kegiatan ini mengusung tema 'Dengan Sinergitas Kegiatan Mitra Kerja di Kampung KB Kita Tingkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga'.
Dalam kegiatan itu dilakukan pula penandatanganan MoU bersama seluruh mitra BKKBN diantranya dengan media massa, akademisi, TNI, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Danrem 143 Haluoleo, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, mengatakan kegiatan itu merupakan upaya menyamakan niat dan persepsi terkait pembangunan keluarga sehingga lahirkan kebijakan dan rumusan dalam melaksanakan program KKBPK ke depan.
"Tantangan ke depan akan semakin berat, tetapi semua itu bisa dihadapi dengan baik jika kualitas hidup masyarakat yang lebih baik," katanya.
Dikatakan, Program KKBPK bukan semata tanggungjawab BKKBN tetapi semua elemen masyarakat untuk berikan pemahaman dan kesadaran pentingnya program kependudukan kepada masyarakat.
"TNI juga telah melakukan kegiatan guna dukung pengendalian penduduk, jika tidak dikendalikan dan tidak diimbangi ketersediaan pangan dan energi maka akan bisa timbulkan konflik sosial," katanya.
Inspektur Wilayah I BKKBN Pusat, Jeje, mengatakan pelaksanaan program KKBPK sudah menunjukkan keberhasilan menurunkan angka kelahiran.
"Rakornis ini untuk jabarkan kegiatan atau tindak lanjut dari hasil Rakornas maupun Rakorda diharapkan diperoleh upaya untuk pelaksanaan program KKBPK di lapangan," katanya.
Jeje juga menyebukan sejak dicanangkan oleh presiden, sudah terbentuk 14.110 kampung KB se Indonesia, dan di Sultra sebanyak 421 kampung KB.
"Kegiatan kampung KB dititikberatkan pada pemberian pelayanan dasar bersama sektor terkait dengan sumber pembiayaan yang berbeda," katanya.
Plt kepala BKKBN Sultra, Mustakim, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membahas rumusan mempercepat capaian sasaran yang ada dalam RPJMD dan rencana strategi (renstra) BKKBN 2019.
Peserta Rakornis 115 orang terdiri dari BKKBN Provinsi, OPD Kb kabupaten kota, TNI dan berbagai mitra kerja yang diharapkan ada rumusan rencana tindak lanjut program KKBPK dan peran mitra kerja dalam sukseskan program KKBPK.
Kegiatan yang akan berlangsung tiga hari itu dibuka oleh Komandan Korem 143 Haluoleo, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dan dihadiri Inspektur Inspektorat Wilayah I BKKBN Pusat, Jeje, bertempat di Kendari, Rabu.
Kegiatan ini mengusung tema 'Dengan Sinergitas Kegiatan Mitra Kerja di Kampung KB Kita Tingkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga'.
Dalam kegiatan itu dilakukan pula penandatanganan MoU bersama seluruh mitra BKKBN diantranya dengan media massa, akademisi, TNI, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Danrem 143 Haluoleo, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, mengatakan kegiatan itu merupakan upaya menyamakan niat dan persepsi terkait pembangunan keluarga sehingga lahirkan kebijakan dan rumusan dalam melaksanakan program KKBPK ke depan.
"Tantangan ke depan akan semakin berat, tetapi semua itu bisa dihadapi dengan baik jika kualitas hidup masyarakat yang lebih baik," katanya.
Dikatakan, Program KKBPK bukan semata tanggungjawab BKKBN tetapi semua elemen masyarakat untuk berikan pemahaman dan kesadaran pentingnya program kependudukan kepada masyarakat.
"TNI juga telah melakukan kegiatan guna dukung pengendalian penduduk, jika tidak dikendalikan dan tidak diimbangi ketersediaan pangan dan energi maka akan bisa timbulkan konflik sosial," katanya.
Inspektur Wilayah I BKKBN Pusat, Jeje, mengatakan pelaksanaan program KKBPK sudah menunjukkan keberhasilan menurunkan angka kelahiran.
"Rakornis ini untuk jabarkan kegiatan atau tindak lanjut dari hasil Rakornas maupun Rakorda diharapkan diperoleh upaya untuk pelaksanaan program KKBPK di lapangan," katanya.
Jeje juga menyebukan sejak dicanangkan oleh presiden, sudah terbentuk 14.110 kampung KB se Indonesia, dan di Sultra sebanyak 421 kampung KB.
"Kegiatan kampung KB dititikberatkan pada pemberian pelayanan dasar bersama sektor terkait dengan sumber pembiayaan yang berbeda," katanya.
Plt kepala BKKBN Sultra, Mustakim, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membahas rumusan mempercepat capaian sasaran yang ada dalam RPJMD dan rencana strategi (renstra) BKKBN 2019.
Peserta Rakornis 115 orang terdiri dari BKKBN Provinsi, OPD Kb kabupaten kota, TNI dan berbagai mitra kerja yang diharapkan ada rumusan rencana tindak lanjut program KKBPK dan peran mitra kerja dalam sukseskan program KKBPK.