Kendari (ANTARA) - Aktivitas pedagang dan pembeli di pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sehari setelah pelaksanaan pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilu calon Legislatif (Pileg), Kamis nampak masih sepi dari biasanya, menyusul sebagian pedagang pulang guna menyalurkan hak suaranya.

Pedagang pasar di Baruga Kota Kendari, Kamis mengakui bahwa rata-rata penjual sayuran, ikan dan bahan pokok campuran harian masih ada yang belum berjualan karena di antara mereka yang memang warga dari luar kota yang datang berjualan di kota Kendari..

"Rata-rata pedagang sayur yang berjulanan di tengah pasar ini dari luar Kota. Sebab sehari sebelum Pilpres banyak yang pulang untuk menyalurkan hak suaranya dalam pemilu calon presiden maupun calon legislatif," kata Ramli, petugas pengelola pasar setempat.

Ia mengatakan, walaupun pedagang toko, tetap beroperasi di saat hari pencoblosan Pemilu, Rabu  (17/4), namun pengunjung pasar tidak sebanyak yang datang pada hari-hari biasanya.

Pasar Baruga Kota Kendari, yang merupakan pusat penjualan grosir komoditi sayuran dan buah-buahan dari luar daerah. Pedagang pengecer yang membeli langsung dari petani dan penjual, kemudian dari pedagang pegecer itulah yang menjajakan kembali ke setiap konsumen.

Ati, salah satu pedagang setempat mengaku baru membuka lapak/kios hari Kamis ini, karena dua orang karyawannya yang tinggal di luar Kota Kendari baru masuk kerja pada siang hari.

Umumnya, toko-toko di Pasar Baruga buka pukul 06.00 Wita. Karena selang waktu yang tak berbeda jauh dari jam buka toko biasnya, dan setelah pemilu/pilpres kemarin meskipun tidak berpengaruh banyak pada penjualan mereka.

Begitu pula dengan pasar Panjang Bonggoeya yang merupakan salah satu pasar penyangga dengan berbagai kebutuhan pokok campuran yang di jual, juga sudah mulai ramai namun beberapa lapak dan kioas masih ada tutup.

Kadis Perindag Kendari, Syam Alam yang dihubungi terpisah mengaku pada Pilpres dan Pileg kemarin, umumnya pedagang yang menjual kebutuhan pokok sepetti ikan, daging dan sayuran sepi karena melakukan hak suaranya ke sejumlah TPS sesuai alamat masing-masing.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024