Kendari (ANTARA) - Nilai ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) selama 2018 didominasi komoditas nikel yang mencapai lebih dari 40 persen dari total ekspor.

Data ekspor yang diterima di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra di Kendari, Rabu, menunjukkan bahwa dari volume ekspor seluruhnya sekitar 9,171 juta ton, sekitar 40 persen lebih merupakan ekspor nickel pig iron yang dihasilkan salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Perusahaan pengolah nikel yang beroperasi di Konawe, yang peresmiannya dilakukan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Februari 2018 itu telah mencatatkan sumbangan ekspor nickel pig iron senilai 142,2 juta dolar AS hingga akhir 2018.

Gubernur Sultra Ali Mazi dalam kesempatan terpisah mengungkapkan, kenaikan ekspor itu dipicu pemberian kuota ekspor ore nickel untuk beberapa perusahaan yang berkomitmen membangun pabrik smelter di daerah.

"Di samping itu, meningkatnya ekspor ini karena ada perusahaan yang telah mengekspor hasil olahannya khususnya PT VDNI dan disusul perusahaan lainyang juga sudah melakukan ekspor,” ungkap Ali Mazi.

Ia juga menjelaskan, komitmen membangun smelter tersebut harus sejalan dengan realisasi ekspor sesuai kuota yang diberikan.  "Dengan demikian, seluruh hasil tambang yang ada di Sultra diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi atau setengah jadi baru diekspor," paparnya.

Kadisperindag Sultra, Siti Saleha mengunkapkan, peningkatan kinerja ekspor di Sultra tersebut telah melampaui target ekspor 2018 yang diberikan oleh Presiden RI sebesar 11 persen.

"Dengan capaian ekspor yang begitu besar pada 2018 ini sekaligus mengangkat kinerja ekspor ke level tertinggi selama lima tahun terakhir di Sultra," ujar Siti Saleh yang didampingi Kabid Perdagangan Luar negeri Disperindag Sultra Sapuan.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024