Kendari (Antaranews Sultra) - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari 2019 tercatat 50,94 persen atau mengalami penurunan 16,22 poin dibandingkan Desember 2018 yang tercatat 67,16 persen.

Kepala BPS Sultra, Muhammad Eddy Mahmud di Kendari, Jumat mengatakan, tingkat pemakaian tempat tidur hotel bintang bulan Januari 2019 tercatat 51,41 persen atau turun 27,24 poin dibandingkan bulan Desember 2018 yang tercatat 78,65 persen.

Ia mengatakan rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri (domestik) hotel bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara Januari 2019 adalah 1,89 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,44 poin jika dibandingkan dengan Desember 2018 yang tercatat 2,33 hari.

Di bagian lain Eddy Mahmud mengatakan, sementara terkait perkembangan transportasi pada bulan yang sama, jumlah penumpang domestik tercatat sebanyak 124.650 orang atau turun 17,22 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 152.749 orang.

Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Januari 2019 tercatat sebanyak 506.151 orang atau naik 37,84 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 367.197 orang.

Terkait masalah nilai tukar petani di Sulawesi Tenggara pada Februari 2019 tercatat 92,87 atau mengalami penurunan sebesar 1,01 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 93,82.

NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 89,33; Subsektor Hortikultura (NTPH) 92,33; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 82,22; Subsektor Peternakan (NTPT) 104,69 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 116,37. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,94 atau turun sebesar 0,37 persen dari sebelumnya 103,33.



Sedangkan secara nasional 15 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 18 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Riau yaitu sebesar 1,58 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1,47 persen.



Pada Februari 2019 Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,46 persen. Hal ini terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang cukup besar pada salah satu kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan dengan penurunan sebesar 1,49 persen. Sedangkan subkelompok yang lain tercatat naik, yaitu subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,62 persen; kelompok perumahan 0,18 persen.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024