Kendari (Antaranews Sultra) - Kehadiran sejumlah pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan tambatan perahu menjadi penyumbang pundi-pundi terbesar di sektor perghungan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kadis Perhungan Buton Utara, La Ode Muh.Hanafi melalui pesan WhatsApp yang diterima di Kendari, Minggu mengatakan, selama tiga tahun terakhir pendapatan daerah dari sektor perhubungan sebesar Rp387 juta lebih.

Ia mengatakan, dari sumber PAD sektor perhubungan itu meliputi hasil retribusi pos jaga masuk pelabuhan di Labuan, pelabuhan Mata dan pelabuhan penyeberangan Ereke.

"Dari tiga sumber PAD itu meliputi pada tahun 2016 sebesar Rp108 juta, tahun 2017 naik sebesar Rp124 juta dan pada 2018 juga alami kenaikan menjadi Rp155 juta," ujar Laode Hananfi.

Terkait masalah pembangunan tambatan perahu, mantan Kabid Komuniksi dan Informasi Dishub Sultra itu mengungkapkan, selama kepemimpinan bupati dan wakil bupati Abu Hasan-Ramadio hingga saat ini sudah berhasil membangun tambatan perahu sebanyak 51 unit di daerah pesisir dalam rangka menghubungan daerah pisisi dengan daerah lainnya di sektor perikanan dan kawasan pariwisata.

"Yang pasti dengan kehadirtan pembangunan tambatan perahu, mendorong percepatan pembangunan di daerah pesisir dan kepulauan, yang sekaligus mengoptimalkan pendayagunaan juga pemanfaatan potensi kelautan yang ada," ujarnya.

Khusus pelabuhan feri di Labuan yang menghubungan Amolengo-Laonti Kabupoaten Konawe Selatan, kata Hanafi, diakuinya masih kurang memadai karena masih banyak penumpang yang tidak terangkut, karena penumpang melintan di daerah itu tidak hanya warga Buton Utara tetapi juga warga ke Kabupaten Buton, Kota Baubau dan Buton Selatan.

"Tahun 2019 ini, Pemkab Butur telah meminta bantuan kepada Kementerian Perhubungan untuk penambahan satu armada lagi. Dan kita berharap sebelum Idul Fitri tambahan armada fery sudah terealisasi," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024