Kendari (Antaranews Sultra) - Harga Komoditas cabai merah besar di beberapa pasar tradisional maupun pasar induk di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami kenaikan hingga Rp31.500/kg selama beberapa hari terakhir.

Keterangan dari pedagang di Pasar Baruga Kendari, Rahayu (41), Senin, mengatakan harga cabai rawit saat ini dijual dengan harga tertinggi Rp31.000 hingga ada yang menjual Rp32.000 per kilogram.

"Kalau sebelumnya, kami hanya jual seharga Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Cabai ini merupakan hasil produksi petani lokal di beberapa kabupaten di Sultra," katanya.

Menurut dia, yang masih harga standar adalah cabai rawit merah dan cabai keriting yang didatangkan dari luar daerah dengan harga masing-masing Rp23.500 per kilogram dan Rp25.000 per kilogram.

Ia mengatakan, selama ini banyak pembeli yang berburu cabai merah besar, makanya wajar bila sedikit mahal karena permintaan tinggi sementara stok kurang.

Kondisi lain yang menyebabkan cabai merah besar kurang di pasaran, karena juga faktor musim hujan dan juga sangat kurang suplai dari laur kota.

Kabid Perdangangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Muh.Ali yang dihubungi terpisah membenarkan ada beberapa bahan pokok yang harganya cenderung naik dibanding dengan beberapa hari sebelumnya.

"Tidak hanya cabai merah yang cenderung naik harganya, namun juga ada beberapa kebutuhan lainnya yang naik seperti ikan bandeng dan ikan kembung yang naik 10-15 persen dari biasanya," tuturnya.

Dikatakan, harga ikan bandeng saat ini naik mencapai Rp28.500 per kilogram yang sebelumnya hanya pada kisaran Rp23.500 per kilogram dan ikan kembung laut dari Rp33.500 per kilogram naik menjadi Rp36.500 hingga Rp37.000 per kilogram.

Naiknya harga ikan laut itu disebabkan faktor cuaca dan ombak besar, sehingga nelayan banyak yang mengurangi aktivitas melaut.

"Meski ada beberapa kebutuhan pokok yang naik, sejauh ini tidak membuat kepanikan bagi warga karena masih banyak alternatif lain seperti jenis ikan segar lainnya maupun ikan asin," ujarnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024