Baubau (Antaranews Sultra) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menemukan tabloid Indonesia Barokah yang dikirim melalui Kantor Pos dan Giro daerah itu, Senin.
Ketua Bawaslu Baubau, Wa Ode Frida Vivi Oktavia mengatakan, pihaknya mengetahui adanya tabloid tersebut setelah pihaknya menerima informasi dari pihak kepolisian.
"Kami baru disampaikan tadi ini barangnya barusan tiba. Jadi kami langsung di telpon oleh Kasat Intelkam Polres Baubau sehingga kami cek kebenarannya," ujarnya.
Tibanya tabloid barokah tanpa nama pengirim itu, kata Frida, ditujukan untuk tiga kecamatan atau Dapil 1 daerah itu, yakni Kecamatan Batupoaro, Betoambari dan Kecamatan Murhum.
""Tadi saya lihat ditujukan untuk tiga kecamatan di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Baubau," tandasnya, seraya menyebutkan ada pula untuk Kabupaten Wakatobi.
Pengiriman tabloid yang kini menjadi isu nasional itu, kata dia, sasarannya pada sejumlah masjid-masjid. Namun demikian, pihaknya merekomendasikan kepada pihak Kantor Pos daerah setempat untuk tidak mendistribusikan ke alamat-alamat yang dituju sampai ada instruksi selanjutnya.
"Kita juga akan bersurat secara tertulis kepada Kantor Pos dan jasa pengiriman lainnya agar apabila ada lagi kiriman-kiriman yang ditujukan ke masjid-masjid atau kiriman-kiriman yang mencurigakan untuk berkoordinasi dengan kami terlebih dahulu," ujarnya.
Larangan peredaran tabloid yang kini menjadi isu nasional itu, menurut dia, sesuai instruksi Bawaslu RI yang ditindaklanjuti pihaknya.
"Secara pribadi saya belum membaca isinya, hanya saja instruksi dari Bawaslu RI seperti itu untuk tidak disebarkan," ujarnya.
Karena dengan isi tabloid yang diduga ada ujaran kebencian dan sebagainya itu, menurutnya, untuk
menjaga agar situasi Pemilu 2019 tetap berjalan kondusif dan riang gembira selayaknya pesta.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat apabila mendapatkan tabloid tersebut segera menginformasikan kepada pihak kepolisian karena merupakan pidana umum.
Informasi yang dihimpun, tabloid Indonesia Barokah itu dikirim melalui jasa kapal laut. Dalam pengirimannya dimasukan kedalam karung yang kemudian dikemas kedalam amplop berwarna coklat ukuran besar.
Disampul depan bagian atas amplop tertulis kepada pengurus masjid daerah yang dituju. Kemudian dibagian bawah tertulis SIP: Redaksi Tabloid Indonesia Barokah, Pondok Melati, Bekasi.
Ketua Bawaslu Baubau, Wa Ode Frida Vivi Oktavia mengatakan, pihaknya mengetahui adanya tabloid tersebut setelah pihaknya menerima informasi dari pihak kepolisian.
"Kami baru disampaikan tadi ini barangnya barusan tiba. Jadi kami langsung di telpon oleh Kasat Intelkam Polres Baubau sehingga kami cek kebenarannya," ujarnya.
Tibanya tabloid barokah tanpa nama pengirim itu, kata Frida, ditujukan untuk tiga kecamatan atau Dapil 1 daerah itu, yakni Kecamatan Batupoaro, Betoambari dan Kecamatan Murhum.
""Tadi saya lihat ditujukan untuk tiga kecamatan di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Baubau," tandasnya, seraya menyebutkan ada pula untuk Kabupaten Wakatobi.
Pengiriman tabloid yang kini menjadi isu nasional itu, kata dia, sasarannya pada sejumlah masjid-masjid. Namun demikian, pihaknya merekomendasikan kepada pihak Kantor Pos daerah setempat untuk tidak mendistribusikan ke alamat-alamat yang dituju sampai ada instruksi selanjutnya.
"Kita juga akan bersurat secara tertulis kepada Kantor Pos dan jasa pengiriman lainnya agar apabila ada lagi kiriman-kiriman yang ditujukan ke masjid-masjid atau kiriman-kiriman yang mencurigakan untuk berkoordinasi dengan kami terlebih dahulu," ujarnya.
Larangan peredaran tabloid yang kini menjadi isu nasional itu, menurut dia, sesuai instruksi Bawaslu RI yang ditindaklanjuti pihaknya.
"Secara pribadi saya belum membaca isinya, hanya saja instruksi dari Bawaslu RI seperti itu untuk tidak disebarkan," ujarnya.
Karena dengan isi tabloid yang diduga ada ujaran kebencian dan sebagainya itu, menurutnya, untuk
menjaga agar situasi Pemilu 2019 tetap berjalan kondusif dan riang gembira selayaknya pesta.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat apabila mendapatkan tabloid tersebut segera menginformasikan kepada pihak kepolisian karena merupakan pidana umum.
Informasi yang dihimpun, tabloid Indonesia Barokah itu dikirim melalui jasa kapal laut. Dalam pengirimannya dimasukan kedalam karung yang kemudian dikemas kedalam amplop berwarna coklat ukuran besar.
Disampul depan bagian atas amplop tertulis kepada pengurus masjid daerah yang dituju. Kemudian dibagian bawah tertulis SIP: Redaksi Tabloid Indonesia Barokah, Pondok Melati, Bekasi.